Kritik Syuting Sinetron TMTM di Pengungsian Erupsi Semeru, BNPB Tak Singgung Sanksi
Kondisi permukiman pasca erupsi Semeru (ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Adanya aktivitas syuting sinetron TMTM di pengungsian Erupsi Semeru menuai kritik dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mereka menyayangkan aktivitas yang dilakukan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tersebut.

"Pengambilan video syuting sinetron di lokasi bencana maupun di pengungsian, apalagi pada saat masih berlakunya status tanggap darurat tentu sangat disayangkan," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Desember.

Syuting Sinetron TMTM di Pengungsian Erupsi Semeru Tuai Kritik

BNPB mengimbau kepada berbagai pihak agar menghormati dan berempati kepada masyarakat yang terkena dampak bencana serta tak mengadakan kegiatan non prioritas saat tanggap darurat.

Tak hanya itu, prioritas kegiatan tanggap darurat adalah optimalisasi layanan kepada masyarakat terdampak, pemulihan kawasan terdampak bencana, dan penyiapan lokasi relokasi.

"BNPB mengharapkan situasi ini tidak lagi terjadi di masa depan. Selain itu, BNPB juga mengharapkan masyarakat lebih mengedepankan dukungan moril dan materiil untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana," ujar Abdul.

Warga Diimbau Tak Wisata Bencana

BNPB juga mengimbau agar warga sekitar tak melakukan wisata bencana, terutama di wilayah yang terdampak langsung awan panas guguran pada 4 Desember lalu. Hal ini dilakukan agar kegiatan dalam fase tanggap darurat bisa berjalan baik dan petugas di lapangan tidak terganggu oleh aktifitas lain di luar prioritas kegiatan tanggap darurat.

Sayangnya BNPB dalam keterangannya tak menyinggung tindak lanjut soal syuting sinetron TMTM, termasuk ada atau tidaknya sanksi yang dikenakan.