Hunian Sementara Korban Semeru Mayoritas Selesai, Bisa Ditempati Sebelum Ramadhan 1443 Hijriah
Hunian sementara korban Semeru di lahan relokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang (ANTARA/HO-Diskominfo)

Bagikan:

SURABAYA - Setelah beberapa waktu menunggu, akhirnya hunian sementara (huntara) untuk korban Semeru telah selesai. Ada 118 unit hunian sementara korban Semeru di lahan relokasi yang berlokasi di Desa Sumbermujur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Hunian Sementara Korban Semeru Mayoritas Selesai

Dari data per 8 Februari dari Posko Transisi Darurat Ke Pemulihan Pasca Bencana Erupsi Gunung Semeru, huntara yang sudah selesai 118 unit sedangkan yang masih berproses tercatat 53 unit.

"Sebagian sudah mulai proses membangun, kemarin saya ke sana sudah ada yang jadi beberapa unit, kemudian milik Pramuka Peduli diperkirakan tanggal 10 Februari 2022 bisa rampung sekitar 19 unit dan dari ACT juga masih proses," ucap Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati di Graha Nararya Kirana Lumajang dikutip Antara, Rabu, 9 Februari.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan huntara untuk warga terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru bakal terus dipercepat, sehingga sebelum bulan Ramadan 1443 Hijriah, masyarakat bisa menempati hunian yang disediakan tersebut.

"Kami memacu pembangunan huntara di Desa Sumbermujur agar bisa ditempati masyarakat sebelum Ramadan 1443 Hijriah," ucap Wabup yang biasa dipanggil Bunda Indah itu.

Korban Akan Mendapat Hunian dari Pemkab Lumajang

Pemkab Lumajang rencananya akan membangun huntara sekitar hampir 2.000 unit dan setelah rampung 100 persen nanti akan diserahkan kepada keluarga yang rumahnya hancur atau rusak serta berada pada zona merah erupsi Gunung Semeru.

"Jadi huntara itu langsung diserahkan ke masing-masing KK, sambil kami proses lahan negara itu untuk pelepasannya, sehingga nanti bisa menjadi sertifikat hak milik (SHM) bagi para warga terdampak bencana Semeru," katanya.

Dilengkapi Fasilitas Umum

Huntara dan hunian tetap (huntap) yang akan dibangun merupakan tipe 60, huntara akan dibangun di bagian belakang tanah kavling dengan luas bangunan ukuran 6 x 4 meter, sedangkan huntap akan dibangun di kavling bagian depan dengan ukuran 6 x 6 meter.

Lahan yang akan dipergunakan untuk huntara dan huntap memiliki luas 81 hektare dengan kapasitas tampung sebanyak 2.000 rumah yang dilengkapi dengan fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas ekonomi.

Terkait