Keluarga Mantan Narapidana Terorisme Dapat Fasilitas Pendidikan Berupa Rumah Susun di Lamongan
Rumah susun untuk mantan terpidana terorisme (Antara)

Bagikan:

SURABAYA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membangun rumah susun Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) untuk memfasilitasi pendidikan keluarga mantan narapidana terorisme (napiter). Pembangunan rumah susun dilakukan oleh BNPT dengan menggandeng Kementerian PUPR.

Fasilitas tersebut akan dibangun di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Rusun untuk Mantan Narapidana Terorisme

Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan bahwa pembangunan rumah susun itu merupakan program kerja sama antara BNPT dengan tim sinergitas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di dalam pembangunan fisik.

Adapun rincian rusun tersebut luasnya kurang lebih 527 meter persegi dengan dua lantai yang siap huni oleh para santri dan peserta didik. Dengan begitu fasilitas bisa menjadi pusat pendidikan karakter bagi mantan eks napiter dan kombantan, sehingga tidak kembali ke komunitas lama.

Diharapkan Jadi Pusat Pendidikan Karakter

Boy Rafli Amar berharap sarana itu dapat dikembangkan sebagai sarana pendidikan yang dikelola oleh YLP yang merupakan mitra BNPT dalam berbagai program, seperti moderasi beragama, deradikalisasi, tempat mondok untuk para santri keluarga eks napiter, maupun masyarakat umum.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi lembaga pendidikan yang mengembangkan terus konsep Islam rahmatan lil ‘alamin. Kemudian juga mendukung program moderasi beragama yang tentunya sangat kita perlukan hari ini di tengah keberagaman bangsa Indonesia," kata dia, Senin 14 Februari di Lamongan seperti dikutip dari Antara.

Radikal terorisme, menurut Boy Rafli Amar, sama seperti virus corona, dapat menular dan tidak terasa namun dapat merubah perilaku menjadi destruktif.

“Virus radikal terorisme ini menular seperti corona. Jadi bisa menular, tidak terasa, bisa OTG (tanpa gejala), tapi kemudian bisa merubah prilaku, bisa destruktif dan bahkan bertindak membahayakan nyawa orang. Dan upaya hari ini adalah bagian dari program pencegahan, deradikalisasi, dengan memberikan dukungan pada masyarakat," katanya.

Apresiasi Bupati Lamongan

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang turut hadir dalam peresmian tersebut mengucapkan terima kasih atas fasilitasi yang dilakukan oleh sinergi Kementerian PUPR bersama BNPT, dalam rangka mewujudkan ketentraman, ketertiban dan harmoni di Kabupaten Lamongan.

"Kami selaku Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus seiring dalam rangka menanggulangi terorisme, radikalisasi, maupun paham-paham yang bertentangan dengan ajaran agama, pancasila, dan budaya di negeri kita. Kami akan terus bersinergi, terus bersama-sama, sehingga capaian yang kita inginkan bersama dapat terwujud," katanya.

Dirjen PUPR, Iwan Suprijanto mengungkapkan bahwa pembangunan rumah susun tersebut merupakan salah satu wujud dukungan Menteri PUPR dalam mencetak anak-anak bangsa, sekaligus membentuk pusat pendidikan karakter bagi mantan eks napiter dan kombantan, sehingga tidak kembali ke komunitas lama.

Dijelaskan, Kepala Balai P2P (Pelaksana Penyediaan Perumahan) Jawa IV, Sultan Sidik Nasution, bahwa rumah susun tersebut diperuntukkan untuk YLP sendiri, untuk napiter dan anak-anaknya, serta masyarakat umum.

Rusun Digratiskan

Rumah susun tersebut didukung dengan fasilitas tempat tidur, lemari pakaian, kasur, tempat wudhu, kamar mandi dan toilet, dengan jumlah hunian 84 orang.

Sementara Ketua YLP Ali Fauzi mengakui, pihaknya berkomitmen membebaskan seluruh biaya.

"Anak-anak eks napiter, kombantan, kita ajarkan di sini tidak memungut biaya. Ini bagian daripada upaya membendung akar terorisme," katanya.