Sapi Potong di Jatim Berlimpah, Gubernur Khofifah Larang Daging Impor Masuk ke Provinsinya
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau harga daging sapi di Pasar Besar Madiun (ANTARA/Louis Rika)

Bagikan:

SURABAYA - Populasi sapi potong di Jatim disebut berlimpah. Oleh karenanya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melarang daging sapi impor masuk ke provinsinya.

"Kalau di Jatim ini populasi sapi potong 4,93 juta ekor, harga di pasar tradisional di Jatim stabil, suplai juga stabil," kata Gubernur Khofifah, mengutip Antara, Minggu.

Daging Sapi Potong di Jatim Cukup

Meski demikian, Khofifah tak melarang pemerintah melakukan impor daging jika ada kenaikan harga daging sapi di beberapa provinsi lain. Namun, ia kembali menegaskan bahwa daging impor tersebut tak diperkenankan masuk ke Jawa Timur.

"Silakan kalau pemerintah melakukan impor, tapi saya melarang untuk masuknya daging impor ke Jatim. Insya Allah Jatim sudah sangat cukup untuk menyiapkan kebutuhan daging di seluruh area pasar modern maupun tradisional sampai titik konsumen," kata dia.

Harga Daging Sapi di Kediri

Ia pun menambahkan stok daging juga dipastikan aman menjelang Lebaran 2022, mengingat populasi sapi potong yang sangat besar di Jatim.

"Sama (stok aman), karena kami punya stok sapi potong yang populasinya sangat besar," kata dia.

Saat ini, kenaikan harga daging sapi terjadi di sejumlah daerah. Namun, di pasar tradisional wilayah Kota Kediri, harga untuk daging sapi murni adalah Rp105.000 per kilogram.

Tak Semua Pedagang Daging Mogok

Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Sekjen DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengharapkan tidak semua pedagang daging melakukan mogok berjualan selama lima hari mulai 28 Februari 2022 karena ada pihak lain yang bisa terdampak seperti penjual bakso dan warteg.

Untuk itu, pihaknya akan berkomunikasi dengan pemerintah mengenai rencana intervensi untuk mengatasi melambungnya harga daging. HPP harga daging sapi kini ditetapkan Rp140.000, sedangkan pedagang harus menjual dengan harga Rp115.000-Rp120.000 per kilogram, sehingga merugi.