Stok Daging di Surabaya Aman saat Idulfitri
Ilustrasi stok daging sapi di Surabaya (FOTO VIA ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Menjelang Lebaran Idulfitri, Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Surya Surabaya memastikan stok daging di Surabaya aman. Bahkan, stok masih aman sesudah Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah.

"Kami sudah siapkan langkah antisipatif dan kebutuhan daging untuk masyarakat dijamin aman karena stok tercukupi," ujar Direktur Utama RPH Surya, Fajar Arifianto Isnugroho dikutip Antara, Rabu, 20 April.

Stok Daging di Surabaya Aman

Ia menilai, lima hari sebelum Idulfitri atau H-5 hingga H-3 jelang lebaran diperkirakan permintaan daging sapi akan naik hingga 20 persen. Hal itu dikarenakan masyarakat berbelanja untuk stok hari raya.

Karena itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah  dengan menambah jumlah pemotongan sapi yang biasanya 160 ekor per malam menjadi 180 ekor per malam.

Selain itu, stok di rumah daging juga diakuinya tetap terjamin karena disediakan sebagai alternatif bagi masyarakat, termasuk menjualnya dengan harga stabil. "Prinsipnya, kami ingin memastikan masyarakat mendapat daging terbaik, kualitas terjamin dengan harga ramah," kata dia.

RPH Akan Tutup

RPH, kata Fajar, akan tutup pada H-1 Lebaran dan kembali buka seperti biasa pada H+3 atau tiga hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Kami imbau masyarakat tidak panic buying dan melalukan aksi borong karena stok dijamin aman meski Lebaran. Belilah seperlunya sesuai kebutuhan karena daging dengan kualitas terbaik bisa disimpan di lemari pendingin dalam jangka waktu tertentu," katanya.

Stok Daging Masih Cukup

Sementara itu, hingga pekan kedua Ramadan tahun ini,  stok daging masih cukup. Diperkirakan peningkatan permintaan akan  terjadi pada H-3 Lebaran. Diprediksi juga akan terjadi peningkatan harga meskipun masih dalam batas kewajaran atau mengalami kenaikan hingga Rp10 ribu per kilogramnya.

Saat ini, harga daging sapi dengan kualitas nomor 1 sebesar Rp120 ribu per kilogram,  kualitas nomor 2 seharga Rp117 ribu per kilogram dan Rp110 ribu per kilogram untuk kualitas ketiga.

"Ada kenaikan, tapi kami jamin masih wajar. Kami juga bekerja sama dengan asosiasi terkait untuk menjaga pasokan sehingga harga tetap stabil," tutur dia.