Wabah PMK di Jatim: Khofifah Sebut 1.700 Ekor Sapi Dinyatakan Sembuh, Siap Pasoki Kebutuhan Hewan Kurban
Sapi milik warga Kota Batu, Jawa Timur yang dicek kesehatannya oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu. (ANTARA-HO-Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu)

Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengantisipasi persebaran wabah penyakit kuku dan mulut (PMK). Terbaru, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa sebanyak 1.700 lebih ternak sapi di Provinsi Jawa Timur dinyatakan sembuh dari wabah PMK di Jatim.

"Sebanyak 1.700 lebih dari 7.000 ekor ternak sapi yang terjangkit PMK sudah sembuh," kata Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) misi dagang di Pangkalpinang dikutip Antara, Selasa, 24 Mei.

Wabah PMK di Jatim

Ia mengatakan, total populasi ternak sapi di Jatim mencapai 5,1 juta ekor. Sedangkan sapi yang terjangkiti PMK hanya 7.000 ekor, sehingga masih ada 5 juta ekor lebih sapi di Jatim yang dinyatakan sehat.

Karena itu, kata Khofifah menjelang Hari Raya Iduladha 2022, Jawa Timur siap memasok kebutuhan hewan kurban masyarakat Bangka Belitung.

Menurut dia, saat ini ada beberapa kabupaten di Jawa Timur berada di zona merah dan kuning PMK, tetapi masih cukup banyak kabupaten/kota di Jawa Timur yang masuk kategori zona hijau PMK.

"Kita telah menetapkan titik-titik yang dilarang untuk pemasukan dan pengeluaran ternak, karena proses transmisi virus ternak ini melalui karbon yang bisa diterbangkan oleh angin," katanya.

Pemasukan dan Pengeluaran Ternak

Menurut Khofifah pemasukan dan pengeluaran ternak di Jawa Timur hanya dilakukan di titik-titik yang masih berkategori hijau.

"Ini untuk mencegah penularan PMK, karena penularan virus ini melalui angin sepanjang dua kilometer dan dapat menambah jumlah ternak sapi yang terjangkit PMK," katanya.