3 Risiko Tidur Saat Rambut Basah yang Lebih Baik Dihindari
Ilustrasi tidur saat rambut basah dan lembap (Unsplash/Soniya Ahorei)

Bagikan:

SURABAYA - Bagi Anda yang memiliki rambut panjang tentu pernah merasakan tidur saat rambut basah. Kebiasaan tersebut memang sering dianggap remeh, namun mampu mendatangkan efek negatif pada kesehatan dan mengganggu kecantikan rambut.

Dokter ahli bahkan telah merekomendasikan tidur yang baik tanpa rambut basah. Adapun risiko yang bisa diidap yakni sebagai berikut.

1. Kerusakan rambut

Rambut basah lebih rapuh daripada saat kering. Ketika setelah keramas, tahan dulu jangan tidur. Sebab membuat rambut patah dan panjang tumbuh bercabang karena gesekan. Tambah Hsu, rambut basah rentan terhadap kerusakan sehingga akan menghilangkan rambut alami yang sehat.

Gesekan dapat diminimalisir dengan mengganti sarung bantal berbahan sutra. Kain sutra dapat membantu meminimalisir gesekan, tetapi Anda tetap harus menghindari tidur dengan rambut masih basah. Meskipun rambut basah tidak membuat Anda sakit, tetapi tetap disarankan tidur dengan rambut kering.

2. Tumbuhnya bakteri

Meskipun sehabis keramas, kombinasi antara panas dari kepala dan air yang masih menempel akan menciptakan kelembapan, apalagi rambut basah karena keringat.

Kondisi tersebut merupakan tempat potensial untuk pertumbuhan bakteri. Menurut penjelasan dokter Po-Chang Hsu, MD., kelembapan mendukung bakteri dan jamur pada bantal.

Nah, ketika rambut masih basah, disarankan untuk membungkus dengan handuk lembut. Saran Nilong Vyas, MD., seorang dokter ahli di Sleep Foundation, pakailah pembungkus rambut yang menyerap air sebanyak mungkin. Jika rambut belum kering betul sampai mendekati waktu tidur, pakai pengering rambut agar menghilangkan sisa kelembapan.

3. Infeksi jamur

Kulit kepala bisa ditumbuhi jamur apabila tidur dengan rambut basah, kata dokter Hsu. Salah satu jenis jamur yang tumbuh di rambut adalah Malassezia. Jamur tersebut berkontribusi menyebabkan ketombe dan dermatitis.