SURABAYA - Beberapa calon haji asal Lamongan, Jawa Timur ketahuan membawa barang-barang tak biasa yang akan dibawa ke Tanah Suci. Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Petugas Embarkasi Surabaya, Jawa Timur, mereka menemukan cobek di salah satu tas jamaah.
"Tadi sebelum naik bus menuju bandara, tas tenteng jemaah diperiksa dulu melalui x-ray, dan ternyata ada jemaah dari kloter lima asal Lamongan membawa cobek, mungkin mau dibuat ngulek sambel di sana," jelas Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram, di Surabaya, Rabu, 8 Juni.
BACA JUGA:
Bawaan Calon Haji Asal Lamongan
Maram mengatakan, cobek tersebut kemudian diamankan petugas. Barang bisa diambil kembali oleh pemilik setelah jamaah selesai menunaikan ibadah haji di kantor Kemenag kabupaten kota setempat.
"Cobek nggak boleh dibawa di dalam kabin pesawat. Dikhawatirkan bila ada apa-apa, barang-barang seperti cobek disalahgunakan untuk melempar atau tindakan anarkhis lainnya dalam pesawat, dan ini berbahaya," katanya.
Selain cobek, ada juga jemaah yang membawa palu, paku, tampar serta barang tajam lainnya. Kata Maram, semua barang itu bisa dibawa dengan cara dimasukkan bagasi, dan tidak berlebihan. "Jemaah yang ingin membawa gunting, silet, pisau silakan dimasukkan koper bagasi saja, jangan ditaruh di tas tenteng ya," ujarnya.
Tak Ada Cairan
Maram mengatakan, wawasan masyarakat terkait barang bawaan pun makin hari makin membaik. Hal ini dibuktikan dari kloter 5 asal Kota Surabaya yang tidak ditemukan adanya cairan diatas 100 ml dalam tas tenteng jemaah.
"Jadi dari 146 tas tenteng jemaah kloter 5 asal Surabaya, petugas tidak mengamankan cairan atau pun gel sama sekali. Hanya mengamankan benda tajam seperti guntig, silet, paku, dan palu saja," katanya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Petugas Embarkasi Surabaya Heran, Calon Haji Asal Lamongan Bawa Cobek Hingga Palu di Tas.
Selain terkait calon haji asal Lamongan, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.