Presiden Jokowi Marah karena Belanja Pemerintah Didominasi Produk Impor: Apa Enggak Bodoh Orang Kita Ini?
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan saat membuka Muktamar NU yang ke-34 (Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden via ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Presiden Jokowi marah mendapati belanja pemerintah pusat, yakni kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah didominasi produk impor.

Presiden Jokowi Marah

Saat memberikan sambutan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Presiden Jokowi mengatakan ada produk substitusi yang dibuat di dalam negeri. Barang tersebut dinilai mampu menggantikan produk impor.

"Saya tahu banyak kementerian, banyak lembaga, banyak (pemerintah) daerah tidak mau membeli produk dalam negeri. Alasannya macam-macam. Speknya enggak pas lah, kualitasnya enggak baik lah. Alasannya banyak sekali. Ada 842 produk di dalam e-katalog yang sebetulnya produksi di dalam negerinya itu ada," ucap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Antara, Selasa, 14 Juni.

Tiga Hal Penting

Jokowi juga mengatakan bahwa belanja pemerintah pusat dan daerah harus mempertimbangkan tiga hal penting, yakni menciptakan nilai tambah, membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan ketiga efisien.

Menurut Presiden, anggaran pemerintah, baik APBN maupun APBD yang telah dikumpulkan dari pembayaran pajak dan PNBP seharusnya dapat dialokasikan untuk belanja produk dalam negeri yang menghasilkan nilai tambah serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Ini APBN lho. Ini uang APBD lho. Belinya produk impor. Nilai tambahnya yang dapat negara lain, lapangan kerja yang dapat orang lain. Apa enggak bodoh orang kita ini?,"  kata Presiden menegaskan.

BPKP Diminta Kawal Belanja

Oleh sebab itu, Kepala Negara meminta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk terus mengawal agar produk dalam negeri dapat mendominasi belanja pemerintah pusat dan daerah.