SURABAYA - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kian meluas di Pulau Madura, Jawa Timur. Di pulau tersebut, sebanyak 18.737 ekor sapi Madura dilaporkan sakit dan bergejala PMK.
Sapi Madura Bergejala PMK
Dari total sapi yang bergejala, 5.207 ekor sapi berada di Kabupaten Pamekasan, 5.157 ekor berada di Kabupaten Bangkalan, lalu sebanyak 4.630 ekor berada di Kabupaten Sampang, dan 3.743 ekor berada di Kabupaten Sumenep.
BACA JUGA:
"Karena itu, vaksinasi PMK kami gencarkan untuk mencegah penularan menjadi lebih luas," kata Koordinator Penanggulangan Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPP) Pemkab Pamekasan Ahmad Fathul Qorib kepada media di Pamekasan dilansir ANTARA, Kamis, 30 Juni.
Persebaran penyakit sapi bergejala mirip terserang wabah PMK ada di semua kecamatan di Pamekasan.
Positif PMK
Berdasarkan hasil uji laboratorium, beberapa di antaranya memang positif terserang wabah PMK, dan sebagian di antara sapi-sapi yang sakit itu disembelih paksa oleh pemiliknya, karena khawatir mati.
"Hingga saat ini vaksinasi terus kami lakukan dengan target 100 ekor per hari, dan dilakukan dari rumah ke rumah oleh petugas secara langsung," katanya, menjelaskan.
Vaksinasi Sapi
Vaksinasi sapi juga digelar di tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni di Kabupaten Sampang, Bangkalan dan di Kabupaten Sumenep.
Di Madura, sapi sakit dan dinyatakan positif terserang wabah PMK itu pertama kali terjadi di Kabupaten Bangkalan, yakni setelah petugas melakukan pemeriksaan kesehatan hewan pada ratusan sapi yang hendak dikirim ke luar Pulau Madura.
Sebanyak lima ekor sapi dinyatakan positif terserang wabah PMK, dan sapi yang sakit itu yang dibeli di Pasar Sapi Keppo, yakni pasar sapi terbesar se-Madura yang terletak di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan.
Artikel ini telah tayang dengan judul 18.737 Ekor Sapi Madura Sakit Bergejala PMK.
Selain terkait sapi Madura, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.