Pasar Hewan di Jember Tutup Sementara untuk Cegah Wabah PMK
Penutupan pasar hewan di Jember (ANTARA/HO-Disperindag Jember)

Bagikan:

SURABAYA - Seluruh pasar hewan di Jember, Jawa Timur diminta untuk berhenti beroperasi sementara demi mengantisipaso meluasnya wabah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah tersebut.

"Pasar hewan ditutup sementara berdasarkan Keputusan Bupati Jember No. 188.45/345/1.12/2022 tentang Penutupan Sementara Pasar Hewan di Jember saat Wabah PMK," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Bambang Saputro dilansir ANTARA, Selasa, 26 Juli.

Penutupan Pasar Hewan di Jember

Ia menilai penutupan sementara pasar hewan yang berada di bawah naungan Disperindag Jember telah dilakukan sejak terbitnya Keputusan Bupati diterbitkan pada 22 Juli 2022. Sedangkan pasar hewan yang tidak berada di bawah naungan Disperindag Jember akan ditindaklanjuti oleh pihak muspika dan desa.

"Ada tujuh pasar hewan yang dikelola Disperindag Jember yakni Pasar hewan di Kalisat, Menampu, Mayang, Kencong, Bangsalsari, Rambipuji, dan Jenggawah. Semuanya sudah tutup," tuturnya.

Hingga Waktu Belum Ditentukan

Dia menjelaskan penutupan pasar hewan tersebut terhitung sejak ditetapkan keputusan Bupati sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian atau telah dikeluarkan rekomendasi Otoritas Veteriner Kabupaten Jember yang menyatakan pasar hewan dapat dibuka kembali.

"Kami masih belum tahu sampai kapan penutupan pasar hewan itu, namun kalau nantinya ada rencana dibuka kembali akan disosialisasikan kepada pedagang hewan," katanya.

PMK Menyebar di Jember

Dalam surat keputusan Bupati Jember terkait penutupan pasar hewan tersebut menyebutkan bahwa kasus PMK sudah menyebar di seluruh kecamatan atau 31 kecamatan di Kabupaten Jember.

Sementara Anggota Komisi B DPRD Jember Nyoman Aribowo mengatakan sebanyak 12 ribu ekor sapi sudah terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga penutupan pasar hewan menjadi solusi yang tepat agar wabah penyakit itu tidak semakin meluas.

"Melalui penutupan pasar hewan itu menjadi salah satu langkah yang tepat untuk menghindari penyebaran yang begitu cepat dan vaksinasi kepada ternak yang sehat juga harus digencarkan," katanya.

Ia menjelaskan saat ini yang paling banyak terdampak PMK yakni sapi perah karena penyebarannya begitu cepat sekali karena interaksi dengan manusia lebih banyak, sehingga mudah tertular PMK.