SURABAYA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan 10,85 ton ikan beku serta ribuan paket produk olahan ikan ke berbagai pondok pesantren yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan, bantuan tersebut jadi bagian dari program Bulan Mutu Karantina dan juga program Gemarikan.
BACA JUGA:
“Kegiatan ini memang rutin kami gelar dengan harapan dapat mendongkrak angka konsumsi ikan (AKI) masyarakat,” katanya di Jawa Timur seperti yang dilansir laman resmi, Senin, 3 Mei.
Ikan Beku Juga Dibagikan ke Warga
Dalam catatan dia, berdasarkan data sementara KKP, Jateng dan Jatim periode 2020 masing-masing 34,56 kg/kapita dan 41,22 kg/kapita. Angka tersebut masih di bawah AKI nasional sebesar 56,39 kg/kapita.
“Program bantuan ikan beku dan produk olahan ikan juga untuk membantu pihak pondok pesantren dalam memenuhi kebutuhan pangan bergizi bagi para santri, khususnya saat bulan Ramadan,” jelasnya.
Selain itu, tujuan lain dalam program ini adalah memacu gerak roda ekonomi daerah karena produk olahan ikan yang dibagikan dibeli dari pelaku usaha perikanan setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk KKP Artati Widarti menyebut penyerahan bantuan dibarengi dengan kegiatan sosialisasi program Gemarikan.
"Sebelum mendapat bingkisan olahan ikan, para peserta mendapatkan informasi mengenai manfaat makan ikan, tips memilih ikan atau mengolah ikan dengan cara yang benar," ungkap Artati.
Meski penyerahan dilakukan di pesantren, ikan beku dan produk olahan ikan nantinya dibagikan juga ke warga sekitar. Tiap pesantren mendapat satu ton ikan beku dan 500 paket produk olahan seperti abon ikan tuna, mie ikan bandeng, ikan teri krispi, keripik teripang, cumi krispi, abon ikan bandeng, otak-otak, hingga sambal ikan klotok.
Selain terkait pembagian ikan beku ke pesantren, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.