SURABAYA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pidato di momen tali asih kader partai yang meninggal dunia karena COVID-19. Di kesempatan itu, Megawati sempat menyapa beberapa kadernya, termasuk Ganjar Pranowo, kader PDIP sekaligus Gubernur Jawa Tengah.
Lewat virtual, Megawati juga menyapa Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu dan DPC lainnya.
BACA JUGA:
“Saya lihat gubernur Jateng Pak Ganjar Pranowo, lalu wakil wali kota Semarang, kalau saya panjangkan namanya susah banget. Saya selalu sapa Mba Ita dan masih banyak lagi DPC-DPC yang hadir,” kata Megawati dikutip dari YouTube PDI Perjuangan, Jumat, 1 Oktober.
Di kesempatan itu Megawati juga menekankan adanya pemantauan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia sekaligus penangannya yang dilakukan atas arahan Joko Widodo (Jokowi), presiden sekaligus kader PDIP.
Megawati Minta Kader Partai Berperan Tangani Pandemi
Megawati lantas mengingatkan struktur partai bergerak turut serta berperan dalam penanganan COVID-19. Segala gerak-gerik struktur partai ditegaskan Megawati selalu terpantau lewat Prananda Prabowo, Kepala Situation Room PDI Perjuangan.
“Jadi jangan dipikir DPP partai terutama saya tidak memantau kerja dari 3 pilar kita. Karena akan mudah sekali, saya akan bisa memberikan teguran, teguran kalau sudah kelewatan. Sebagai ketum kalian, saya akan memberikan sanksi-sanksi tolong dilihat di AD/ART kita ada 3,” ujar Megawati.
“Awal mulanya teguran, tegur, ditegur, ditegur tapi tidak mau dengarkan, ditingkatkan jadi sanksi peringatan. Kalau sudah diberi peringatan tetap saja tidak mau jalankan disiplin partai, dinaikkan (sanksi, red) dinonaktifkan dari penugasannya,” sambung dia.
Megawati Singgung Pemecatan Kader Partai
Karena itu Megawati menegaskan tahapan sanksi ini punya aturan dan tempo waktu. Bagi yang terus membandel, Mega menegaskan, sanksi terberat adalah pemecatan dari partai.
“Yang paling tinggi pemecatan bagi mereka yang tidak loyal. Kepada partai, saya selalu mengatakan kalau tidak cocok ikut PDIP sebaiknya segera saja mundur, menyerahkan KTA. Karena kalau tidak, pasti sanksi terberat pemecatan. Ini lebih baik mikir itu (mundur, red), lebih baik mundur terhormat ketimbang dipecat,” tegas Megawati.
Kepada struktur partai, Megawati menegaskan parpol sebagai alat perjuangan. Tujuannya, parpol menjadi jawaban atau menjembatani kebutuhan rakyat.
“Saya mengingatkan kita ini alat perjuangan,makanya namanya PDI Perjuangan. Parpol alat perjuangan untuk bantu rakyat supaya rakyat dapat bergerak terutama bagi yang belum mendapatan kehidupan dari sisi ekonomi,” tutur Megawati.
Artikel ini telah tayang dengan judul Sapa Ganjar Pranowo dan Pengurus PDIP, Megawati: Yang Tidak Loyal Segera Mundur.
Selain terkait Megawati, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.