SURABAYA - Salah satu tugas orang tua adalah memastikan buah hati mendapat makanan yang sehat dan bergizi. Namun banyak pula orang tua yang abai dengan makanan yang dimakan anak-anak, salah satunya berupa makanan manis. Dalam dunia parenting, makanan manis memang dibolehkan namun tidak boleh terlalu sering. Lalu, apa penyebab anak suka makan manis?
Ketertarikan Anak Pada Makanan Manis
Masuk di usia dua tahun, anak anak akan semakin bisa memastikan preferensi makanannya sendiri. Mereka sudah bisa memilih sendiri makanan yang mereka suka dan menolak makanan yang tidak mereka suka.
BACA JUGA:
Biasanya anak-anak memang suka makanan manis seperti roti manis, cake, donat, kukis, es krim, atau camilan manis lainnya. Namun saat makan makanan sehat, mereka bergeming. Hal tersebut ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah.
Alasan Anak-anak Suka Makan Manis
Dr. Frankie Phillips, R.D., ahli gizi dan nutrisionis di Torquay, Inggris mengatakan bahwa anak-anak memiliki kemampuan untuk mengenali rasa manis dua puluh kali lebih baik dari remaja.
Sebenarnya mengapa, sih, para balita lebih suka makan makanan manis? Dr. Frankie Phillips, R.D., ahli gizi dan nutrisionis di Torquay, Inggris menjelaskannya.
Karena ASI
Anak-anak memang terlahir dengan kecenderungan alamiah untuk memilih rasa manis. Hal ini disebabkan pengaruh ASI yang juga memiliki rasa manis.
Selama enam bulan awal kehidupannya, mereka hanya terpapar rasa ASI. Rasa inilah yang paling bisa mereka terima. Hal ini bisa berlanjut sampai ketika mereka mulai makan.
Jumlah Tastebuds
Anak-anak memiliki 30.000 tastebuds di dalam lidahnya. Jumlah ini lebih banyak daripada jumlah yang dimiliki orang dewasa. Ini sebabnya mereka lebih peka terhadap rasa. Mereka mungkin menolak makanan yang tidak familiar di lidahnya.
Berkaitan dengan poin sebelumnya bahwa mereka lebih terbiasa dengan rasa manis, besar kemungkinan mereka berjarak dengan makanan dengan rasa selain manis.
Karena Biologis
Alasan lain mengapa balita tertarik pada rasa manis adalah karena faktor biologis. Anak-anak memiliki naluri alami untuk memilih makanan yang dapat memenuhi kebutuhan energi mereka. Itu artinya mereka membutuhkan kalori sebagai bahan utama energi. Nah, kalori sendiri dapat dengan mudah ditemukan di makanan manis.
Faktor Lingkungan
Satu hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah faktor sosial. Bila anak berada di lingkungan yang sering mengonsumsi makanan manis, maka ia pun bisa jadi mengikutinya. Nah, kalau orang-orang di rumah atau tetangga terdekat suka jajan makanan manis, bisa jadi anak-anak juga akan mengikuti.