3 Efek Negatif Paksa Anak Minta Maaf yang Justru Tak Disangka Orang Tua

SURABAYA - Jika ditilik dari kacamata parenting, mendidik anak untuk minta maaf memang punya efek baik. Namun perlu diketahui pula bahwa ada efek negatif paksa anak minta maaf yang justru kerap tak disangka oleh para orang tua.

Melansir Parenting, Rabu, 22 Desember, ada tiga dampak buruk yang mungkin terjadi saat orang tua sering memaksa anak anak minta maaf. Simak penjelasannya berikut ini.

Anak gampang malu

Pemaksaan minta maaf yang dilakukan orangtua ternyata berpengaruh pada kepercayaan diri anak. Jamie Perillo, LPC., psikolog anak dan psikoterapis keluarga di Connecticut, AS mengatakan bahwa mengucapkan maaf bisa menimbulkan rasa malu, dan itu tidak membantu. Apalagi, bila Anda memaksa mereka minta maaf di depan umum.

Berpotensi melatih anak berbohong

Psikolog sekaligus penulis Positive Discipline in Everyday Parenting, Joan Durrant memperingatkan bahwa memaksa seorang anak untuk meminta maaf ketika mereka tidak memahami kesalahannya dan kerugian akan berdampak buruk di masa kecilnya.

“Jika mereka tidak merasakannya pada saat itu, Anda melatih mereka untuk berbohong,” jelasnya.

Berbohong dalam hal apa? Berbohong mengenai perasaan mereka sendiri bahwa mereka merasa bersalah dan berjanji tidak akan mengulanginya, padahal sebetulnya mereka tidak paham atas perbuatannya dan janji yang dibuatnya sendiri.

Anak jadi tantrum

Saat sepupunya menangis saat anak Anda merebut mainannya, ia juga merasakan emosi kemarahan, kekecewaan, atau kekesalan di saat yang bersamaan.

Mendatanginya dan memintanya untuk minta maaf tiba-tiba tanpa memvalidasi emosi anak terlebih dahulu, justru akan membuat anak merasa diabaikan. Mereka akan bingung dengan ledakan emosinya sendiri sehingga lebih berisiko tantrum.

Orang tua butuh mengajarkan empati dan memahami sudut pandang orang lain terlebih dahulu sembari perlahan mengajarkan mereka tentang minta maaf serta mengapa mereka harus melakukannya. Di samping itu, orang tua juga harus memberikan contoh meminta maaf pada anak setiap kali melakukan kesalahan.