8 Life Skills untuk Anak yang Akan Berguna Untuknya hingga Dewasa Nanti
Ilustrasi mengajarkan life skills untuk anak (Freepik)

Bagikan:

SURABAYA - mengajarkan life skills atau kecakapan hidup pada anak sudah menjadi bagian dari parenting. Hal itu dilakukan agar buah hati bisa hidup mandiri tanpa bergantung pada siapapun. Beberapa life skills untuk anak bisa diajarkan sejak kecil.

Life Skills untuk Anak

Tim Elmore, life skills disebut bermanfaat untuk mempersiapkan anak untuk berjalan, bukan membuatkan jalan untuk anak. Orang tua bisa mengajarkan kecakapan hidup pada anak mulai usia 10 tahun. Di usia tersebut anak sudah siap secara motorik, psikologis, maupun kognitif untuk menerima pengajaran dari orang tua.

Apa saja life skills yang bisa diajarkan, berikut daftarnya.

1. Navigasi

Ketika Anda tersesat, mungkin akan paham kepada siapa bertanya tentang jalan atau bagaimana cara menemukan jalan yang dituju. Tetapi, untuk anak anak perlu diajari bagaimana cara menyelesaikannya. Biarkan anak-anak menyelesaikan mencari jalan di kebun binatang atau museum untuk mengajarinya menavigasi jalan menuju tujuan.

2. Membantu seseorang yang tersedak

Dilansir Parents, Kamis, 20 Januari, anak usia 9 tahun dapat belajar PCR, meurut American Heart Association. Seperti Andrea Saroza, mengajarkan cara membantu seseorang yang tersedak pada anak-anaknya dengan boneka beruang. Latihan bisa sagat menyenangkan dan Anda bisa mengajarkan dasar-dasarnya.

Langkah-langkah yang bisa diajarkan, pertama berdiri di belakang orang yang tersedak dan lingkarkan tangan di sekelilingnya. Buat kepalan tangan dengan satu tangan, letakkan sisi ibu jari tepat di atas pusar tetapi di bawah tulang rusuk. Pegang kepalan tangan dengan tangan yang lain, dorong perut dengan dorongan cepat ke dalam dan ke atas. Ulangi hingga makanan yang membuat tersedak keluar.

3. Menggunakan gawai dengan bijak

Apakah Anda memberlakukan screentime pada buah hati? Menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar, penting untuk menyepakati aturan untuk membantu mereka menavigasi dunia digital secara aman. Beri tahu bahwa hanya ngobrol dengan orang yang dikenal di dunia nyata saja. Jangan memberikan informasi pribadi seperti tanggal lahir, alamat rumah, atau normor telepon.

4. Belanja

Bukan untuk mengajarkannya menjadi konsumtif, tetapi berbelanja perlu trik khusus. Bahkan anak-anak perlu mengetahui berapa harga barang yang dibeli. Maka latih anak-anak untuk belanja makanan kesukaannya di warung. Biarkan anak-anak membayar sendiri dengan memberinya uang saku serta menghitung kembaliannya.

5. Mencuci baju

Banyak remaja ke perguruan tinggi tanpa tahu cara merapikan dan membereskan pakaian mereka. Anda dapat memulai pelajaran dari mencuci pakaian ketika anak-anak berusia sekitar 6 tahun. Ajari mereka tahapannya, cara mencuci, dan membuat aktivitas ini jadi menyenangkan.

6. Menyiapkan makanan sederhana

Ketika memiliki waktu lebih, ajak anak Anda untuk membantu menyiapkan makanan. Beri mereka tugas dan bawa suasana tetap ceria supaya ketika berantakan atau nasi tumpah dan kuah berantakan mereka tetap tenang.

Hal lain yang bisa diajarkan adalah cara membuat sandwich maupun memanggang roti dengan pantauan menjaga keamanan. Tunjukkan pada mereka bahwa menyiapkan makanan itu tidak susah, senang malah.

7. Mengobati luka

Untuk memastikan anak-anak tidak panik saat melihat darah, hindari reaksi berlebihan. Ajak mereka merencanakan permainan untuk membantu mengalihkan perhatian dan rasa sakit. Jika luka atau goresan mengeluarkan darah, tekan dengan kuat area tersebut dengan kain bersih sampai berhenti.

Bersihkan luka di bawah air mengalir, atau oleskan dengan lembut dengan handuk basah. Kemudian, oleskan salep antibiotik dengan kapas dan terakhir, tutup dengan perban atau kain kasa.

8. Menulis surat

Menulis surat adalah keterampilan yang kian hari ditinggalkan. Tetapi menulis surat baik secara digital penting untuk bisa dilakukan. Anda dapat mengajarkan lima bagian penting dalam surat, antara lain tanggal, salam pembuka, isi, penutup, dan tanda tangan.