Cabut Gigi Bolong Tak Harus Dilakukan dalam Setiap Kasus, Begini Penjelasan Spesialis
Ilustrasi cabut gigi bolong (Foto: Pixabay)

Bagikan:

SURABAYA - Gigi dan mulut juga punya peran penting dalam tubuh manusia. Pasalnya, kedua organ tersebut jadi pintu utama masuknya makanan dan minuman ke dalam tubuh. Sayangnya, banyak orang masih belum sadar pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Salah satu kendala yang kerap ditemui adalah gigi berlubang. Namun patut dicatat bahwa cabut gigi bolong tak harus dilakukan asal dengan catatan.

Alasan Tak Harus Cabut Gigi Bolong

Dokter gigi spesialis konservasi gigi di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), drg. Iffi Aprillia Soedjono, Sp.KG menjelaskan bahwa gigi terpotong, gigi berlubang, tidak rata, dan lain sebagainya tak harus dicabut.

"Tidak semua kasus kerusakan gigi harus diatasi dengan pencabutan gigi. Apabila kondisi gigi masih dapat dilakukan perawatan, maka dokter akan merekomendasikan untuk dilakukan perawatan terlebih dahulu," kata Iffi dikutip dari ANTARA, Jumat, 28 Januari.

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa dijadikan indikasi pencabutan gigi antara lain mahkota gigi sudah tidak bisa diperbaiki, akar gigi patah dan apabila dilakukan perawatan maka hasilnya tidak maksimal, alasan ortodonti dan gigi bungsu yang tumbuh miring.

"Dalam mencabut gigi, tidak boleh terlalu cepat juga tidak boleh terlalu lama menunggu gigi awal goyah," ujar dia.

Waktu Cabut Gigi Harus Tepat

Menurut Iffi, apabila gigi terlalu cepat dicabut, maka gigi memiliki tendensi bergeser yang cepat. Sementara saat gigi dicabut sebelum waktunya, maka bagian gigi yang berlubang akan menyebabkan gigi lain bergeser untuk mengisi bagian tersebut. Akhirnya, pada saatnya gigi tumbuh, maka gigi tersebut tidak ada tempat untuk keluar.

Lain halnya apabila Anda menunggu gigi goyang, maka akan menimbulkan gigi yang harusnya tumbuh jadi tumbuh ke belakang atau ke depan.

"Untuk mengetahui kapan waktunya yang tepat untuk dilakukan pencabutan, harus dikonsultasikan ke dokter gigi," kata Iffi.

Lebih lanjut, pada prinsipnya dokter akan menyarankan pasien menjalani perawatan terlebih dahulu sembari mempertimbangkan berbagai faktor sistemik.

Utamakan Konsultasi ke Dokter

Pada kasus lansia yang akan melakukan pencabutan gigi dan memiliki faktor sistemik, dokter gigi akan mengkonsultasikan ke dokter terkait. Apabila tidak disarankan untuk dilakukan pencabutan, maka akan dilakukan perawatan dan diupayakan gigi tersebut bisa digunakan secara normal.

Kini, seiring banyaknya masyarakat yang peduli untuk menjaga kesehatan kulit dan gigi, berbagai produk dan perawatan pun bermunculan untuk memperbaiki kondisi kulit dan gigi. Iffi juga menyarakan, Anda sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter spesialis apabila ingin melakukan suatu perawatan karena setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda sehingga perawatan yang dilakukan juga berbeda.