SURABAYA - Bagi Anda yang hobi berkebun, aktivitas menyiram tanaman jadi bagian yang menyenangkan. Namun, penyiraman ternyata harus mempertimbangkan banyak hal agar efektif dan tak boros air. Tak perlu khawatir, cukup ikuti tips menyiram tanaman dengan benar.
Tips Menyiram Tanaman
Patut diketahui bahwa berkebun membutuhkan kesediaan air. Sayangnya kadangkala kendala kerap muncul terkait hal tersebut. Agar air tetap hemat dan tanaman tetap subur, ketahui tips menyiram tanaman favorit Anda.
BACA JUGA:
1. Pasang tangki untuk wadah air hujan
Air dari hujan jangan dibiarkan terbuang dan mengalir tanpa dimanfaatkan. Pakailah tangki yang ramping jika area kebun di rumah terbatas. Bisa juga memakai sistem air permanen untuk wadah air hujan.
2. Pilih pot yang bisa menjaga kelembapan tanah lebih lama
Bahan pot juga memengaruhi ketahanan kelembapan tanah untuk media tanam tanaman Anda. Bahan yang cepat panas, seperti pot dari logam, jadikan opsi terakhir. Sedangkan pot terakota atau tanah liat tanpa glasir akan kehilangan kelembapan lebih cepat daripada pot yang berlapis kaca. Artinya, penting menggunakan campuran pot berkualitas untuk menahan kelembapan.
3. Pertimbangkan waktu penyiraman
Penelitian yang dilansir The Micro Gardener, Rabu, 30 Maret, menunjukkan bahwa waktu penyiraman berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman. Tanaman dalam pot dengan bahan yang cepat kering, seperti berbahan kulit pinus, sehingga jika diakumulasi lebih boros air.
Penelitian tersebut di atas juga menemukan bahwa tanaman yang disiran setelah pukul 12.00 dan sore hari, dapat lebih subur daripada yang disiram pagi hari. Jadi, siram tanaman pada sore hari supaya tanaman lebih rimbun, sehat, dan kuat.
Sedangkan untuk tanaman di kebun atau tanpa pot, disarankan untuk penyiraman pada pagi hari pada tanahnya. Bukan disiramkan pada daunnya. Ini cara memberi simpanan air dalam tanah untuk menghadapi siang yang terik.
4. Pakai pupuk kompos
Pupuk kompos sering dipakai oleh tukang kebun. Mereka memakai jenis pupuk alami ini untuk menahan kelembapan tanah dan membantu mempertahankan nutrisi di tanah. Anda bisa menambahkan pupuk tersebut untuk menghemar air.
5. Lapisi mulsa sebagai lapisan pelindung atas
Pada hari yang terik, 70 persen air tanah menguap jika tidak dilapisi mulsa sebagai pelindung atas. Mulsa, merupakan salah satu bahan yang mampu menahan kelembapan terbaik. Bahan ini mencegah penguapan air dari permukaan tanah. Maka disarankan memakai mulsa yang kasar. Mulsa yang lebih kasar memungkinkan air atau hujan mengalir turun ke tanah.
6. Manfaatkan air rebusan sayur yang sudah dingin
Jika Anda sering mengolah hidangan dengan mengukus atau merebus, daripada membuang airnya di bak cuci, lebih baik tunggu hingga dingin dan bisa jadi air menyirami tanaman. Setelah didinginkan, air sisa rebusan tinggu nutrisi. Dengan begitu Anda juga memberikan pupuk pada tanaman.
7. Perbanyak bahan organik
Bahan-bahan organik manfatnya kerap tak disadari. Bahan tersebut menyerap air dan menyimpan humus lebih banyak. Tanah liat dengan campuran bahan organik akan lebih cepat menerima air. Sedangkan tanah berpasir yang diubah secara organik dapat menahan air lebih lama sehingga tidak perlu sering disiram.
Manambahkan bahan organik atau kompos, memiliki potensi luar biasa untuk menahan kelembapan, nutrisi, dan membangun kesehatan tanah. Anda juga bisa menambahkan coran cacing, sisa sayuran, mulsa, jerami kacang polong, potongan rumput, dan daun untuk menjaga media tanam lembap lebih lama serta menghemat air untuk penyiraman.
Selain tujuh tips di atas yang bisa Anda praktikkan dalam menghemat air, Anda bisa memilih tanaman dengan daun lebih kecil. Tanaman daun lebih kecil juga menghemat penyiraman. Bahkan tanaman tertentu seperti sirih gading, potos, dan sukulen maupun kaktus tidak perlu sering-sering disiram.
Artikel ini telah tayang dengan judul 7 Tips Efektif Menyiram Tanaman agar Hemat Air.
Selain terkait tips menyiram tanaman, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.