SURABAYA - Tahukah Anda bahwa kanker serviks adalan kanker yang tumbuh di serviks, bagian bawah uterus yang terhubung dengan vagina. Dalam dunia medis, kanker serviks disebabkan oleh HPV (human papillomavirus). Selain itu bisa disebabkan pula oleh infeksi menular seksual.
Mengenal Kanker Serviks
Kanker ini dimulai saat sel sehat di serviks mengalami perubahan atau mutasi dalam DNA mereka. Instruksi pada sel diperintahkan oleh DNA yang kemudian sel sehat tumbuh dan berkembang biak pada tingkat yang ditentukan hingga akhirnya mati.
BACA JUGA:
Mutasi memberitahu sel untuk tumbuh diluar kendali. Mereka tidak mati tetapi akumulasi sel-sel abnormal membentuk massa yang disebut dengan tumor. Sel kanker kemudian menyerang jaringan di dekatnya dan dapat pecah dari tumor untuk menyebar (bermetastasis) ke tempat lain di tubuh.
Cara Mencegah Kanker Serviks
Meskipun tidak dapat dipastikan apa yang menyebabkan kanker serviks, namun bisa dipastikan bahwa HPV berperan mengembangkan kanker. Selain itu, gaktor gaya hidup dan lingkungan juga memengaruhi paparan penyakit ini. Maka, untuk mencegahnya dapat melakukan langkah-langkah berikut ini.
1. Batasi jumlah pasangan seks
Mengutip dari laman American Cancer Society, Rabu, 20 April, membatasi jumlah pasangan seks dan menghindari hubungan seks dengan orang memiliki banyak pasangan dapat menurunkan risiko terkena HPV. Tetapi, karena HPV sangat umum, lakukan aktivitas dengan satu orang dengan aman dan sehat.
Perlu diingat bahwa HPV bisa menginfeksi selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala. Itu berarti diperlukan langkah medis, yaitu dengan melakukan tes HPV maupun tes Pap smear untuk mengetahui sejak dini serta mendapatkan penanganan tepat.
2. Tes skrining
Tes skrining bertujuan untuk membantu mencegah kanker serviks atau menemukannya lebih awal. Tas tersebut meliputi tes Pap (atau Pap smear) untuk mencari prakanker, perubahan sel pada serviks yang mungkin menjadi kanker serviks jika tidak segera diobati.
Selain tes Pap, perlu juga dilakukan tes HPV untuk mengidentifikasi virus yang dapat menyebabkan perubahan sel. Kedua tes tersebut dapat dilakukan di klinik atau dokter.
3. Vaksin HPV
Menurut pedoman dari American Cancer Society (ACS), jika Anda memenuhi syarat maka bisa mendapatkan vaksin HPV yang sifatnya mencegah virus berkembang biak.
Vaksin HPV direkomendasikan untuk praremaja berusia 11 hingga 12 tahun, tetapi dapat diberikan mulai usia 9 tahun. Bagi perempuan dewasa hingga usia 26 tahun, vaksin HPV juga dianjurkan. Beberapa orang dewasa berusia 27-45 tahun yang belum mendapatkan vaksin ini, juga bisa mendapatkannya setelah berkonsultasi dengan dokter.
Bagi yang berusia kurang dari 15 tahun, vaksin dilakukan dua kali setiap 6 dan 12 bulan. Sedangkan pada usia setelahnya, vaksin diberikan dalam rangkaian tiga kali suntikan.
4. Berhubungan seks secara sehat
Human papillomavirus bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain selama kontak kulit ke kulit dengan area tubuh terinfeksi. Maka disarankan untuk berhubungan seks secara sehat, baik seks vaginal, ana, maupun oral agar infeksi tidak menyebar. Salah satu caranya mengenakan kondom atau alat kontrasepsi non hormonal.
5. Menjaga kebersihan vagina
Vagina bisa mengatur pH seimbang, namun kebersihan tetap perlu dijaga. Misalnya memakai celana dalam yang nyaman dan tidak membuat area genital lembap. Selain itu, jangan menyentuh area vagina dengan tangan tidak steril. Itu berarti Anda perlu mencuci tangan secara rutin, terutama ketika akan mencuci vagina. Usahakan untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda.