7 Kesalahan Menyimpan Telur yang Mungkin Anda Lakukan Tanpa Disadari
Ilustrasi kesalahan menyimpan telur (Ahmet Rauf Ozkul/Pexels)

Bagikan:

SURABAYA - Salah satu sumber protein yang mudah sekaligus murah adalah telur. Selain itu, bahan makanan hewani tersebut bisa disajikan dengan mudah dan berbagai macam cara. Bahkan sudah menjadi bagian gaya hidup. Tak heran masyarakat kerap menyimpan telur di dapur. Meski demikian, masih banyak kesalahan menyimpan telur yang dilakukan tanpa sadar.

Padahal menyimpan telur dengan benar akan menghindarkan Anda dari risiko terkena gangguan kesehatan karena bakteri.

Kesalahan Menyimpan Telur

Setidaknya ada tujuh kesalahan yang kerap dilakukan seseorang saat menyimpan telur menurut Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), seperti dikutip ANTARA dari Real Simple, Sabtu, 28 Mei:

1. Membeli telur yang disimpan dengan salah

Saat berbelanja telur, pastikan telur yang Anda beli disimpan dengan benar di toko. Telur disimpan di bagian berpendingin di toko bahan makanan karena bakteri apa pun yang ada dalam telur dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar, tetapi kecil kemungkinannya untuk berkembang biak jika dalam suhu dingin.

Selanjutnya, usahakan untuk memilih telur Grade A atau AA dengan cangkang yang bersih dan tidak pecah. Saat membeli produk telur, carilah wadah yang tertutup rapat.

2. Mencuci telur

Mencuci telur tidak diperlukan karena bisa meningkatkan risiko kontaminasi pada pangan ini. Lebih khusus lagi, ketika telur dicuci, airnya bisa masuk ke dalam telur melalui pori-pori di cangkangnya. Selain itu, tidak ada alasan untuk mencuci telur, karena setiap telur sudah memiliki lapisan pelindung.

3. Membiarkan telur terlalu lama

Meskipun Anda mungkin ingin menyiapkan semua bahan makanan jauh sebelum Anda berniat memasaknya, pastikan Anda tidak menyimpan telur dari lemari es selama lebih dari dua jam.

4. Membekukan telur

Ada banyak makanan yang dapat Anda bekukan, tetapi membekukan telur utuh atau hanya kuningnya bukanlah hal yang disarankan. Membekukan telur mentah akan merusak cangkangnya, sementara membekukan kuning telur mentah membuatnya tidak dapat digunakan dalam resep.

5. Menggunakan telur retak

Bakteri dapat masuk ke telur melalui retakan pada cangkangnya, sehingga Anda tidak boleh membeli atau memasak telur yang retak, meskipun retakannya sangat kecil. 

Namun, jika Anda melihat satu atau dua telur pecah dalam perjalanan pulang dari toko kelontong, Anda masih bisa menyelamatkan isinya. Cukup pecahkan telur yang retak ke dalam wadah bersih, tutup rapat, simpan dalam lemari es, dan gunakan telur dalam waktu dua hari.

6. Tidak mendinginkan telur setelah sampai di rumah

Setelah membeli telur dari toko kelontong setempat atau melalui jasa pengiriman, Anda perlu segera mendinginkannya. Selain itu, setelah telur didinginkan, maka harus tetap seperti itu. 

USDA mencatat, telur dingin yang ditinggalkan pada suhu kamar dapat memfasilitasi pergerakan bakteri ke dalam telur dan meningkatkan pertumbuhan bakteri salah satunya Salmonella yang dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut.

7. Tidak mengatur kulkas dalam suhu yang tepat

Telur tidak hanya perlu didinginkan secepatnya, tetapi juga perlu didinginkan pada suhu yang tepat. Pastikan lemari es Anda disetel pada suhu 4 derajat Celcius atau lebih rendah dan simpan telur di dalam kartonnya.

Telur juga harus disimpan di bagian terdingin dari lemari es dan tidak disimpan di bagian pintu, yang cenderung lebih hangat.