Surabaya – Bagi umat Islam penderita jantung, menjalankan ibadah puasa Ramadan ternyata memiliki kebaikan kesehatan. Hal itu bisa didapat asal memperhatikan sejumlah hal.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung, Cut Arsy Rahmi, mengatakan bahwa asupan makanan maupun minuman tak boleh terlalu banyak.
BACA JUGA:
"Biasanya pasien gagal jantung tidak boleh minum terlalu banyak, pas buat pasien berpuasa dengan memperhatikan aturan yakni jumlah 1,5 liter cairan atau disesuaikan dengan berat badan, mungkin sekitar enam gelas. Minum dibagi ke dalam beberapa waktu yakni 2 gelas saat sahur, 1 gelas saat buka puasa, 2 gelas saat malam malam dan segelas sebelum tidur," jelas Cut Arsy dalam diskusi bertajuk Anda Bertanya Dokter Menjawab secara daring, ditulis Sabtu, 17 April, dikutip dari Antara.
Puasa Sehat untuk Pasien Jantung Bukan Berarti Harus Tinggalkan Obat
Pasien juga tak boleh berhenti mengonsumsi obat yang jadi kebutuhannya. Dokter jantung biasanya akan meresepkan obat 5-6 jenis dengan pembagian waktu yang berbeda. Hal tersebut bisa saja disesuaikan selama bulan Ramadan.
"Minta dokter memberikan obat regimen 1-2 hari saja, rata-rata obat jantung pemberiannya 1-2 hari sekali, jarang yang sampai 3 kali sehari. Biasa pasien jantung, stroke, pembuluh darah juga mengonsumsi obat pengencer darah kadang-kadang menyebabkan maag,” katanya.
Obat-obat tersebut bisa dikonsumsi saat berbuka puasa Ramadan. Hal serupa juga bisa diberlakukan bagi obat perangsang kencing mengingat obat tersebut berefek pada rasa lemas di badan. Pasien juga harus mempertimbangkan konsumsi obat lambung sebelum sahur dan saat berbuka jika menderita maag.
Selain terkait puasa sehat untuk pasien jantung, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.