Aremania Lakukan Vandalisme di Tembok Yayasan Milik Pelatih Persebaya, Manajemen Arema FC Minta Maaf
Manajemen Arema FC (Foto: Arema FC)

Bagikan:

SURABAYA - Kekecewaan pendukung Arema FC atas kekalahan tim mereka saat melawan Persebaya Surabaya masih terus terasa. Bahkan, kekalahan 0-1 itu berujung pada aksi vandalisme dan pengrusakan yayasan milik pelatih Persebaya, Aji Santoso.

Aremania Rusak Mobil Operasional

Diketahui sejumlah oknum Aremania terlihat mencoret-coret dan memasang spanduk di tembok dengan tulisan kata-kata kasar di lokasi akademi sepakbola milik Aji Santoso yang berada di Malang (ASIFA). Bahkan, salah satu tulisan menyatakan bahwa Aji Santoso adalah penghianat kota Malang.

Tak sampai itu saja, mobil operasional milik akademi ikut jadi sasaran luapan emosi oknum Aremania. Mereka melakukan pencoretan berisi kata makian dan kritik kepada Aji.

Aksi tak terpuji sejumlah oknum Aremania itu kemudian mengundang perhatian manajemen klub. Pihak Arema memahami reaksi pendukung yang kecewa atas hasil yang tidak sesuai ekspektasi saat berhadapan dengan Persebaya Surabaya dan langsung bereaksi cepat.

“Kami memahami bahwa kekalahan dalam sepakbola pasti memicu kekecewaan, namun bagaimana kekecewaan itu di tuangkan dan diaktualisasikan ke perilaku positif bukan negatif apalagi sampai destruktif,” ungkap media officer Arema FC, Sudarmaji dikutip dari laman resmi Arema FC.

Arema FC Meminta Maaf

Lebih lanjut soal insiden yang menimpa ASIFA, Sudarmaji kemudian menyatakan bahwa hal itu sudah diselesaikan secara gentleman oleh manajemen Arema FC.

“Langkah gentleman sudah dilakukan Manager Interim Arema FC, Ali Rifky langsung komunikasi dengan Coach Aji Santoso dan Manager Persebaya Mas Chandra untuk meminta maaf atas reaksi oknum fans yang berlebihan,” katanya.

“Mas Ali juga langsung bertindak cepat dengan melakukan perbaikan mobil milik ASIFA,” imbuh Sudarmaji.

Reaksi Suporter yang Berlebihan Tak Terulang

Ke depannya Sudarmaji berharap reaksi berlebihan yang dilakukan suporter tidak terulang. Menurutnya, masih banyak cara positif yang bisa digunakan untuk menyampaikan reaksi kecewa.

“Banyak cara positif untuk mereaksi semangat tim yang mengalami kekalahan. Rivalitas tanpa merusak dan tanpa merugikan orang lain harus selalu dikampanyekan,” tegasnya.

“Rivalitas hanya 90 menit dengan kualitas taktik dan strategi, kalah menang seri itu hasil yang biasa terjadi dalam sepakbola,” jelasnya lagi.

Terakhir, meski Arema baru saja menelan kekalahan di partai penting tapi Sudarmaji dan jajaran manajemen lain Singo Edan cukup yakin bahwa tim masih tetap memiliki semangat untuk menjaga kondusifitas kota Malang.

Optimisme Arema

Selain dengan usha serius, Sudarmaji memohon doa dan dukungan tulus dari para pendukung agar Arema tetap semangat memburu gelar juara musim ini.

“Kami optimis Aremania selalu akan menjaga kondisi kotanya akan dijaga termasuk menjaga Arema FC tetap ada dan berprestasi,”

“Mohon nawak nawak tetap lanjutkan doa dan dukungannya untuk Singo Edan agar kita semua diberi kemudahan dan keberuntungan serta kelancaran meraih juara,” tutup Sudarmaji.