SURABAYA - kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 varian B.1.1.529 atau varian Omicron di Tanah Air terus bertambah. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah kasus Omicron di Indonesia kini menjadi 840 kasus.
"Sejak Omicron terdeteksi pada 15 Desember 2021 sampai 17 Januari 2022 sudah ada 840 kasus positif Omicron," papar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dikutip Antara, Selasa, 18 Januari.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Dokter Reisa Ikut Berduka atas Meninggalnya Dua Pasien Positif Varian Omicron
25 Januari 2022, 04:24 -
| BERITA
Ada Peningkatan Kasus COVID-19, MUI Bolehkan Salat Jamaah di Masjid dengan Prokes Ketat
08 Februari 2022, 09:09 -
| BERITA
Kabar Baik! Satgas COVID IDI Sebut Indonesia Sudah di Jalur Tepat Menuju Fase Endemi
19 September 2022, 12:50
Kasus Omicron di Indonesia Didominasi Pelaku Perjalanan
Menurutnya, 609 kasus infeksi varian Omicron menginfeksi pelaku perjalanan dari luar negeri. Selain itu ada pula 174 kasus transmisi lokal Omicron, serta 57 kasus penularan Omicron lain yang kini masih dalam penelitian sumber penularannya.
Sedangkan kasus infeksi Omicron terbanyak diderita oleh pelaku perjalanan dari Arab Saudi (112 kasus) diikuti oleh pelaku perjalanan dari Turki (106 kasus), Amerika Serikat (62 kasus), Malaysia (49 kasus), dan Uni Emirat Arab (45 kasus).
Pasien Omicron Sudah Dapat Vaksin Dosis Dua
Dari 840 orang yang terinfeksi Omicron, menurut dia, sebanyak 79,1 persen sudah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19; 4,2 persen sudah mendapat vaksinasi dosis pertama, tujuh persen belum menjalani vaksinasi, dan 9,7 persen belum diketahui status vaksinasinya.
"Tentunya menjadi kewaspadaan kita bahwa orang yang sudah divaksin saja masih bisa terkena Omicron, apalagi yang belum divaksin. Kita melihat orang yang sudah divaksin tertular Omicron gejalanya lebih ringan," kata Siti Nadia.
Menurut Nadia, ada kecenderungan peningkatan kasus penularan COVID-19 pada awal tahun 2022, namun angka peningkatannya tidak signifikan.
"Apa yang terjadi di 2020 ke 2021, puncak kasus terjadi di 19 Januari 2021 dikarenakan peningkatan mobilitas di akhir tahun. Saat ini kita juga melihat peningkatan mobilitas di akhir tahun 2021, bahkan sampai akhir pekan ini, tetapi belum terjadi peningkatan yang signifikan. Namun kita tetap waspada, protokol kesehatan harus tetap kita jalankan sambil percepatan vaksinasi," jelasnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Kasus Omicron di Indonesia Bertambah Jadi 840.
Selain terkait kasus omicron di Indonesia, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.