MALANG - Kebijakan pembelajaran secara daring kembali digelar di Kota Malang sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus COVID-19 di Malang, Jawa Timur.
COVID-19 di Malang Naik
Wali Kota Malang Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, menjelaskan bahwa rencana penerapan belajar daring akan dimulai pada 14 Februari 2022. Hal itu dilakukan lantaran terjadi lonjakan kasus konfirmasi positif COVID-19.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Pemkot Malang Perbolehkan Sekolah Tatap Muka, Guru dan Murid Wajib Gunakan Ini
19 April 2021, 14:57 -
| BERITA
COVID-19 di Surabaya Terus Naik, Pemkot Kembali Berlakukan PTM 50 persen
03 Februari 2022, 16:57 -
| BERITA
COVID-19 Kembali Merebak, Universitas Brawijaya Kembali Lakukan Kuliah Daring 100 Persen
12 Februari 2022, 10:20
"Senin, 14 Februari akan saya minta daring semua, saya belum telepon ke Kemenag, karena saya mohon untuk tsanawiyah juga begitu (secara daring)," kata Sutiaji dilansir Antara, Kamis, 10 Februari.
Keputusan pelaksanaan pembelajaran secara daring tersebut akan diterapkan untuk jenjang pendidikan tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Keputusan tersebut, lanjutnya, dalam upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di wilayah Kota Malang, khususnya pada lingkungan pendidikan. Sejumlah sekolah di Kota Malang dilaporkan adanya kasus penyebaran virus corona.
"Pertimbangannya, kita ingin memutus mata rantai dulu, kita cooling down dulu," kata Sutiaji.
Pucuk Penyebaran COVID-19
Ia menambahkan berdasarkan informasi yang diterima dari epidemiolog, puncak penyebaran COVID-19 diperkirakan terjadi pada Februari 2022. Sehingga, Pemerintah Kota Malang tidak ingin mengambil risiko dan memutuskan untuk menerapkan pembelajaran secara daring.
"Prediksi epidemiolog, puncak-puncaknya pada Februari, nanti diharapkan Maret sudah bisa kembali," ujarnya.
Namun, lanjutnya, Pemerintah Kota Malang belum memutuskan berapa lama pelaksanaan pembelajaran secara daring bagi satuan pendidikan tersebut. Hal itu dikarenakan penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 saat ini masih fluktuatif.
"Belum tahu (berapa lama). Saat ini fluktuasinya tinggi, contoh kemarin sampai 400 kasus (penambahan)," ujarnya.
Jumlah COVID-19 di Malang
Di wilayah Kota Malang kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Tercatat, hingga 9 Februari 2022, jumlah kasus aktif COVID-19 di wilayah Kota Malang mencapai 1.328 kasus.
Berdasar data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di wilayah Kota Malang ada 17.848 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total kasus konfirmasi tersebut sebanyak 15.385 orang dilaporkan telah sembuh, 1.135 orang dinyatakan meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang dengan judul Kasus Melonjak, Pemkot Malang Terapkan Pembelajaran Daring.
Selain terkait COVID-19 di Malang, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.