SURABAYA - Saluran air peninggalan Belanda di Surabaya tengah ditelusuri. Gorong-gorong tersebut berada di kawasan Jalan Embong Malang sampai ke Pelabuhan Kalimas. Rencananya saluran tersebut akan difungsikan lagi untuk menekan banjir.
Saluran air peninggalan Belanda di Surabaya
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya Lilik Arijanto menjelaskan bahwa dinas memprioritaskan penelusuran gorong-gorong peninggalan Belanda di wilayah Blauran sampai Kranggan.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Walkot Eri Cahyadi Temukan Penyebab Surabaya Banjir saat Hujan Deras, Apa Saja?
16 November 2021, 10:22
"Karena setiap kali turun hujan di kawasan itu selalu banjir. Selama ini pembuangan di Bozem Morokrembangan. Di sana hulunya, jadi sangat jauh," jelas Lilik dilansir Antara, Kamis, 30 Juni.
Untuk Penyudetan
Jika gorong-gorong tersebut bisa ditemukan, penyudetan bisa dilakukan untuk membelokkan aliran air ke gorong-gorong tersebut.
"Jadi masuk ke situ nyambung ke Embong Malang lalu masuk ke rumah pompa Jalan Kenari," katanya.
Lilik mengatakan dinas tidak memiliki cetak biru bangunan Belanda, tetapi mendapat informasi Belanda membangun gorong-gorong sampai ke area pelabuhan dan pada masa lalu gorong-gorong itu untuk digunakan oleh tahanan politik di penjara Kalisosok untuk melarikan diri.
"Tempatnya sangat luas. Saat ini masih kami urut dari Embong Malang. Intinya saat ini mencari alternatif pembuangan menuju gorong-gorong Belanda," katanya.
"Gorong-gorong Belanda bisa kembali berfungsi seperti saluran di zaman dulu dan perlu dinormalisasi, pokoknya (bisa) signifikan lah hasilnya," sambung dia.
Memanfaatkan Peninggalan Belanda
Menurut Lilik, gagasan untuk menelusuri dan memfungsikan kembali gorong-gorong peninggalan Belanda sebenarnya sudah mengemuka sejak dulu.
Namun, penelusuran gorong-gorong baru dilakukan sekarang dengan membuka gorong-gorong di kawasan Jalan Embong Malang.
"Ujungnya sudah ketemu, tapi kalau sampai ke hulu harus diurut, karena di bawah jalan semua. Rata-rata saluran bangunan Belanda di tengah jalan semua," katanya.
Ukuran Saluran Air
Lilik mengungkapkan gorong-gorong yang dibangun Belanda pada masa lalu lebarnya beragam.
"Itu paling besar, tapi semakin ke sana semakin mengecil. Tapi, kalau ke arah pelabuhan semakin besar lagi, tergantung volume debit airnya," kata dia merujuk pada gorong-gorong peninggalan Belanda di kawasan Jalan Kenari.
Selain berupaya memfungsikan kembali gorong-gorong peninggalan Belanda, Pemerintah Kota Surabaya berencana membangun dua rumah pompa guna mengatasi banjir di kawasan Jalan Pahlawan dan sekitarnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Pemkot Surabaya Telusuri Gorong-gorong Peninggalan Belanda Demi Meminimalisir Banjir.
Selain terkait saluran air peninggalan Belanda di Surabaya, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.
