SURABAYA – Tim nasional Indonesia akan melakoni laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Thailand, Kamis, 3 Mei besok di Stadion Al Marktoum, Dubai, Uni Emirat Arab. Pertarungan menarik yang akan mempertemukan dua pelatih alumni Piala Dunia 2018.
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong melihat sosok pelatih Thailand Akira Nishino sebagai juru racik yang sangat piawai. Keberhasilannya membawa timnas Jepang melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 menjadi catatan.
BACA JUGA:
“Pelatih tersebut, saat Piala Dunia 2018 memegang timnas Jepang, sampai masuk 16 besar, dia memang pelatih baik dan sangat berpengalaman,” kata Shin Tae-yong dilansir dari laman resmi PSSI.
Kisah Duel 2 Pelatih Piala Dunia 2018
Akira Nishino dan Jepang berhasil mencuri hati pecinta sepak bola dunia meski tersingkir secara dramatis dari Piala Dunia 2018 setelah takluk 2-3 dari Belgia di Rostov Arena.
Samurai Biru lebih dulu unggul 2-0 melalui Genki Haraguchi dan Takashi Inui. Namun, keunggulan itu gagal dipertahankan. Belgia bangkit melesakkan tiga gol balasan melalui Jan Vertonghen, Marouane Fellaini, dan Nacer Chadli.
Tiket perempat final masuk genggaman timnas Belgia. Namun semangat perjuangan Akira Nishino dan Jepang saat itu tentu bisa djadikan contoh bahwa dalam sepak bola tidak ada yang mustahil.
Piala Dunia 2018 di Rusia tentunya juga tidak akan pernah dilupakan oleh Shin Tae-yong yang kala itu melatih Korea Selatan.
Setelah kalah 0-1 dari Swedia, Korsel takluk 1-2 dari Meksiko pada laga kedua. Dua kekalahan itu membuat Korsel menjadi tim pertama yang tersingkir di Grup F.
Pada laga terakhir, Korsel harus berhadapan dengan juara bertahan, Jerman, yang masih punya peluang lolos. Hasilnya, Kim Young-gwon mencetak gol pada menit ke-90+2 disusul Son Heung-min empat menit berselang.
Hasil laga ini membuat Jerman tersingkir dengan status peringkat terakhir Grup F di bawah Korsel. Meski tersingkir, Shin Tae-yong dan Korsel menciptakan sejarah, menjadi tim pertama dari Asia yang berhasil mengalahkan juara bertahan Piala Dunia dalam pertandingan resmi.
Sementara itu, secara head-to-head dua pelatih, Shin Tae-yong pernah mengalahkan Akira Nishino 3-0 di level klub kala Seongnam Ilhwa melawan Gamba Osaka di Liga Champions Asia tahun 2010. Indonesia sendiri hanya menang sekali atas Thailand dalam satu dekade terakhir.
Tapi Shin Tae-yong lebih suka melihat kekuatan tim saat ini ketimbang melihat masa lalu. Selain itu, peluang Indonesia di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 sudah pupus sehingga Shin Tae-yong ingin menjadikan pertandingan ini sebagai proses menuju terciptanya sebuah tim yang kuat dan solid.
“Waktu itu sudah berlalu lama, 10 tahun yang lalu, itu juga antar klub, saat ini antar negara kami berdua bertemu lagi, harus lebih fokus, kami akan berusaha semaksimal mungkin, agar mendapatkan kemenangan,” jelasnya.
"Kondisi pemain sejauh ini baik. Anak-anak saat ini masih muda, kalau mereka bertahan satu atau dua tahun di timnas, pasti akan terbentuk mental yang lebih baik lagi. Ke depannya pasti tidak akan gampang kalah, dan pastinya akan berakhir dengan kemenangan,” pungkas Shin Tae-yong.
Artikel ini telah tayang dengan judul Indonesia Vs Thailand: Duel Pelatih Alumni Piala Dunia 2018.