SURABAYA – Belasan rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Surabaya menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Ini terjadi sejak sepekan terakhir, seiring lonjakan kasus COVID-19 di Kota Pahlawan.
"Tapi tutupnya hanya untuk sementara waktu. Istilahnya pola yang dipakai pola buka tutup. Kalau ada pasien yang sembuh dan keluar rumah sakit, pasien baru bisa masuk," kata Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur, Dodo Anondo, dikonfirmasi, Senin, 5 Juli.
BACA JUGA:
Kasus COVID-19 Membuat RS Kewalahan
Ada pun beberapa RS yang menutup layanan IGD, yakni RSI Jemursari, RSI Ahmad Yani, RS Royal, dan RS Wiyung Sejahtera. Kemudian RS PHC, RS Adi Husada Undaan, dan RS Adi Husada Kapasari, RS Premiere, RS National Hospital, RS Al Irsyad, RS Gotong Royong, RS RKZ, dan, RS William Booth.
Menurut Dodo, penutupan layanan IGD ini karena terlalu banyaknya pasien khususnya pasien COVID-19, sehingga pihak RS kewalahan. Menurut Dodo, penutupan IGD itu untuk melindungi tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja, sekaligus agar pelayanan rumah sakit tetap maksimal.
"Penutupan juga untuk melindungi nakes, karena jumlah nakes terbatas dan saat ini banyak yang terpapar," ujarnya.
Dikonfirmasi perihal tersebut, Direktur RS William Booth, T.B Rijanto, dalam suratnya kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyebut RS William Booth menutup layanan IGD sejak 29 Juni 2021.
"Penutupan layanan IGD karena banyaknya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat. Pelayanan IGD nyaris lumpuh, sementara tenaga kesehatan terbatas," kata Rijanto.
Rijanto menyebut ada 24 nakes di RS William Booth Surabaya terpapar Covid-19 sejak 28 Juni 2021. Sebanyak 15 nakes diantaranya dirawat di RS William Booth, sementara sisanya isolasi mandiri. "Mereka terpaksa dirawat di IGD karena ruang isolasi penuh," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Layanan Medis dan Keperawatan RSI Jemursari, Dyah Yuniati, menyebut tempat tidur pasien di RSI Jemursari sudah penuh dengan pasien COVID-19.
"Ada total 130 tempat tidur sudah penuh semua, yang di IGD saja masih ada 16 pasien yang belum mendapatkan kamar. Kita menutup IGD agar pelayanan maksimal," kata Dyah.
Jumlah kasus COVID-19 di Surabaya tercatat 25.672 kasus per Minggu, 4 Juli 2021. Pada hari itu juga asa 23.513 kasus terkonfirmasi sembuh, 1.409 pasien meninggal dunia, dan 750 pasien masih dirawat di rumah sakit rujukan.
Artikel ini telah tayang dengan judul Kewalahan Kasus COVID-19 Membeludak, Sejumlah RS di Surabaya Tutup Layanan IGD.
Selain terkait kasus COVID-19, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.