Nasib Istri Kesatria KRI Nanggala 402 yang Gugur: Dapat Modal Kerja, Pelatihan, Hingga Jadi Tenaga Kontrak di Pemkot Surabaya
Istri Kesatria KRI Nanggala 402 FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

SURABAYA - Nasib istri kesatria KRI Nanggala 402 yang gugur saat bertugas mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kota Surabaya, utamanya bagi yang jadi warga Surabaya.

"Kami telah memberikan beasiswa pada putra-putrinya, kemudian kami memberikan apa yang dibutuhkan oleh istri para prajurit itu untuk keluarganya. Ada yang meminta pelatihan menjahit, bantuan modal usaha, dan ada yang kami jadikan tenaga kontrak," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menyerahkan bantuan kepada mereka di Balai Kota Surabaya dikutip Antara, Kamis, 4 November.

Nasib Istri Kesatria KRI Nanggala 402

Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari komitmen pemerintah dalam memberikan dukungan penuh, baik terhadap kebutuhan pendidikan anak hingga pendapatan para istri patriot ksatria KRI Nanggala 402. Pemkab Surabaya terus memantau dan memberikan pendampingan pada para istri prajurit KRI Nanggala 402.

"Pemkot Surabaya tidak akan pernah berhenti sampai di sini saja. Kami akan lakukan juga untuk warga MBR dan setelah ini kami juga akan berkonsentrasi kepada anak-anak yang orang tuanya meninggal karena COVID-19," lanjut Eri Cahyadi.

Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel Laut (P) Wirawan Ady Prasetya menyampaikan terima kasih atas perhatian yang telah diberikan oleh Pemkot Surabaya kepada istri patriot kesatria KRI Nanggala 402.

"Saya sangat bahagia, bangga, dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan bapak wali kota kepada para istri dari pahlawan KRI Nanggala 402, yang sudah mengabdikan diri dan memberikan hidupnya kepada nusa dan bangsa. Saya yakin atas perhatian ini semua akan sangat bermanfaat untuk kehidupan keluarga yang ditinggalkan," katanya.

Istri Kesatria KRI Nanggala 402 Mendapat Perhatian Penuh

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Antiek Sugiharti menyatakan intervensi kepada para istri patriot kesatria KRI Nanggala 402 adalah bagaimana mereka bisa menjadi tulang punggung untuk keluarga.

"Sebagaimana komitmen Pak Wali Kota dengan Ibu Ketua TP PKK memberikan dukungan penuh. Kemudian, kami berkomunikasi bagi istri-istrinya yang belum memiliki aktivitas dan ingin menambah pendapatan untuk keluarganya. Akhirnya ada 11 dari 18 istri tersebut yang bisa kita lakukan intervensi. Untuk tujuh lainnya, mereka sudah memiliki kegiatan atau pekerjaan," katanya.