Pemprov Jatim Dampingi Korban Kasus Kekerasan dan Pencabulan, Gubernur Khofifah Ungkap Keprihatinannya
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (DOK VIA ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Kasus kekerasan dan pencabulan di Jawa Timur mendapat sorotan dari sejumlah pejabat, salah satunya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah menyesalkan adanya kejadian yang menimpa seorang pelajar perempuan di Kota Malang.

Gubernur Minta Tersangka Kekerasan Dihukum

Gubernur juga meminta kepada aparat agar mengusut tuntas kasus tersebut. Ia juga meminta agar semua tersangka mendapat proses pidana agar jera.

Khofifah mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut, dan memproses pidana seluruh tersangka agar ada efek jera. 

"Saya sangat prihatin dan menyesalkan kejadian ini. Apalagi korban masih berusia belia dan selama ini bertempat tinggal di Ponpes dan Panti Asuhan Yatim dan Duafa," ujar Khofifah, di Surabaya, Rabu, 23 November.

Korban Kasus Kekerasan dan Pencabulan Dapat Pendampingan

Pemprov Jawa Timur juga telah bergerak cepat dengan membawa korban ke safe house atau rumah aman milik Dinas Sosial Provinsi Jatim. Selain itu, Dinsos juga sudah mendatangkan ibu kandung korban untuk mendampingi secara psikologis. 

"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, kita sudah membawa korban ke shelter kita. Supaya segera mendapatkan pendampingan psychology-social therapy, karena tentu ananda yang menjadi korban yang masih remaja, mengalami trauma, sehingga butuh pendampingan," jelasnya.

Dinas Sosial Jatim juga telah menurunkan tim yang akan melakukan pendampingan selama proses hukum berjalan di Polresta Malang. Sebab hal ini menjadi kebutuhan penting bagi korban agar mampu tegar dari segi psikologis dan juga dari sisi hukum. 

"Apa yang terjadi pada korban sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa anak membutuhkan lingkungan yang kondusif dalam tumbuh kembangnya. Perhatian orang tua, dan kewaspadaan harus terus diberikan agar anak-anak kita bisa tumbuh dengan baik mental dan fisiknya," ujarnya.