Tim SAR Temukan Korban Jiwa Erupsi Semeru, Total Meninggal Sementara 39 Orang
Pencarian korban erupsi Gunung Semeru (Foto VIA ANTARA).jpg

Bagikan:

LUMAJANG - Korban jiwa bencana alam erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur terus ditemukan. Terbaru, Tim SAR gabungan menemukan empat korban meninggal dunia di hari pencarian kelima. Dengan begitu, total korban jiwa sementara menjadi 39 orang. 

"Dengan bertambahnya empat korban meninggal hari ini, total ada 39 korban meninggal dunia," ujar Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna, dikonfirmasi, Rabu, 8 Desember.

Penemuan Korban Erupsi Semeru

Keempat korban ditemukan di Dusun Curah Kobokan. Korban pertama dan kedua diketahui berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, berhasil dievakuasi pukul 06.00 WIB. Sedangkan korban ketiga berjenis kelamin laki-laki (usia anak-anak) dievakuasi pada pukul 09.45 WIB. Korban keempat, berjenis kelamin laki-laki, dievakuasi pada pukul 10.45 WIB.

"Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan ke titik aman, keempat jenazah korban dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk proses diidentifikasi," ujar Wayan.

Ada penambahan jumlah korban meninggal pada Selasa, 7 Desember, di mana satu korban luka, Suliadi, 49, yang dirujuk ke RSUD Soebandi Jember meninggal. Dengan demikian, jumlah korban meninggal akibat bencana guguran awan panas gunung Semeru berubah menjadi 39 orang.

Sementara pada hari kelima pasca bencana ini, kata Wayan, sebanyak tiga SRU dikerahkan untuk melakukan pencarian korban di tiga sektor. Pencarian dilakukan dengan peralatan ringan, seperti cangkul, sekop dan gergaji mesin.

SRU satu yang terdiri dari 150 orang melakukan pencarian di sektor A, yaitu di dusun Curah Kobokan. SRU dua yang terdiri dari 125 orang melakukan pencarian di sektor B, yaitu di daerah Tambang Haji Satuhan. "SRU tiga terdiri dari 80 orang melakukan pencarian di sektor C, yaitu di dusun Kebondeli dan kampung Renteng," katanya.

Kendala Pencarian Korban Erupsi Semeru

Wayan mengaku ada kendala yang dihadapi saat proses pencarian, yaitu peralatan (kendaraan) berat tidak dapat masuk ke sektor B. Ini lantaran akses menuju kedua sektor tertutup oleh tumpukan pasir, dan tanah yang terbawa banjir, pada Selasa malam. 

"Kendala lainnya, karena kondisi cuaca mendung di siang hari dan secara visual, puncak gunung Semeru tertutup awan tebal. Sehingga, upaya pencarian sempat dihentikan sementara demi semua personel yang terlibat dalam pencarian," ujarnya.