Akses Terputus karena Jembatan Benjeng di Gresik Ambles, Warga Harus Memutar 3 Km
Jembatan Benjeng (ANTARA)

Bagikan:

GRESIK - Sebuah jembatan putus di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Putusnya jembatan Benjeng disebabkan karena ambles pada penahan pondasinya. Akibatnya, akses dua desa yakni Desa Bulurejo menuju Desa Gluranploso jadi terganggu.

Jembatan Benjeng Masih Bagus

Salah satu warga, Ahmad Ali menjelaskan bahwa amblesnya jembatan membuat warga harus memutar di sisi Barat. Jarak yang harus ditempuh sekitar 3 km lebih jauh atau memakan waktu lebih lama dari biasanya.

"Sekarang harus memutar lewat desa sebelah, di Jembatan Boro. Tentunya ini lebih jauh dan tidak bisa leluasa karena lebih sempit, dan untuk mobil pikup muatan pasir tidak boleh melintas, apalagi truk besar dan lainnya," ucap Ali, kepada wartawan dilansir Antara, Senin, 20 Desember.

Penyebab Jembatan Putus

Ali sendiri tak tahu penyebab amblesnya jembatan yang dibangun Tahun 2002 itu. Karena jika dilihat dari kondisi aspal dan pembatas masih bagus. Jembatan tiba-tiba ambles pada Minggu, 19 Desember sore.

"Beruntung tidak ada warga maupun pengendara yang melintas di lokasi. Sehingga tidak menimbulkan adanya korban jiwa saat itu," kata Ali.

Menurut Ali, saat itu tiba-tiba warga mendengar suara keras seperti adanya bangunan runtuh, namun kondisi jembatan sepi, sehingga tidak ada korban.

Menurutnya, Jembatan bernama Kacangan itu menjadi salah satu akses vital bagi warga, karena sebagai akses tembus di Kecamatan Kedamean hingga Menganti apabila terjadi banjir di wilayah sekitar.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat meninjau ke kondisi jembatan mengatakan amblesnya jembatan diduga faktor alam.

Instruksi Bupati Gresik

Namun demikian, Gus Yani, panggilan akrabnya, telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik untuk membentuk tim investigasi mencari tahu penyebabnya.

"Jangan sampai buru-buru membangun ulang tanpa tahu apa penyebab amblesnya jembatan," kata Gus Yani,

Ia menyebut, Jembatan Kacangan adalah akses vital dan penting bagi masyarakat, sehingga harus segera dicarikan jalan keluar.

"Langkah yang akan dilakukan saat ini adalah dengan melakukan pengawasan dan antisipasi terhadap tanggul, sehingga derasnya aliran air tidak langsung menghantam pondasi tiang jembatan dan bisa semakin parah," katanya.