Dua Polisi penganiaya Jurnalis Tempo di Surabaya DIvonis Penjara, Namun Tak Ditahan
ILUSTRASI PENGADILAN (UNSPLASH).jpg

Bagikan:

SURABAYA - Dua polisi penganiaya Jurnalis Tempo di Surabaya Nurhadi, akhirnya divonis 10 bulan penjara oleh Majelis Hakim. Meski Bripka Purwanto dan Brigadir Muhammad Firman Subkhi dinyatakan bersalah, keduanya tak ditahan.

"Mengadili menyatakan terdakwa Firman dan Purwanto terbukti secara sah, meyakinkan melakukan tindak pidana pers secara bersama sebagaimana dakwaan pertama," ucap Muhammad Basir, membacakan putusan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu, 12 Januari.

Vonis untuk Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo

Vonis 10 bulan penjara yang dijatuhi Basir karena kedua terdakwa dinilai sopan selama persidangan dan tak ditahan. Akan tetapi Basir menyebut kedua terdakwa terbukti bersalah melanggar tindak pidana pers sebagaimana Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP.

Selain itu, Purwanto dan Firman juga diharuskan membayar restitusi pada korban Nurhadi saksi kunci F.

"Menjatuhkan pidana penjara masing-masing selama 10 bulan, menghukum terdakwa membayar restitusi kepada saksi Nurhadi Rp13.813.000 dan saksi F sebesar Rp21.850.000," katanya.

Basir mengatakan pertimbangan yang memberatkan terdakwa adalah mereka tidak mengakui perbuatannya. Sedangkan pertimbangan yang meringankan yakni dua terdakwa dianggap sopan dan belum pernah dihukum.

"Pertimbangan yang memberatkan, terdakwa tidak mengakui perbuatannya. Pertimbangan yang meringankan saudara terdakwa sopan selama persidangan dan belum pernah dihukum," ujarnya.

Hakim Tak Tahan Dua Terdakwa

Meski diputus bersalah, hakim tak memerintahkan penahanan kepada terdakwa Firman dan Purwanto. Tak hanya itu putusan ini diketahui lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum dengan pidana penjara masing-masing 1 tahun 6 bulan kepada kedua terdakwa.

Dalam tuntutannya penuntut umum menilai bahwa terdakwa telah melanggar Pasal 4 ayat (2) tentang penyensoran, pelarangan dan pembredelan penyiaran, serta ayat (3) tentang penghalang-halangan penyebarluasan gagasan sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (1) UU Pers. 

Terdakwa Purwanto dan Firman juga dituntut memberikan restitusi pada korban Nurhadi sebesar Rp13.813.000, dan tuntutan restitusi atas nama saksi F sebesar Rp42.650.000. Jika terdakwa tidak mampu membayar restitusi itu maka diganti dengan hukuman kurungan masing-masing 6 bulan lamanya.

Terdakwa Masih Menimbang Vonis Hakim

Mendengar putusan hakim, Firman dan Purwanto kemudian terlihat bertanya kepada tim kuasa hukumnya. Mereka kemudian menyatakan pikir-pikir. "Pikir-pikir dulu yang mulia," kata Firman dan Purwanto.

Sedangkan jaksa penuntut umum, Winarko, mengaku hal senada, mereka menyatakan pikir-pikir terhadap putusan hakim. "Pikir-pikir," kata Jaksa Winarko.