SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi temukan utilitas dalam kondisi berantakan. Hal itu dinilai bakal menjadi pemicu dan penyebab banjir saat hujan deras di kawasan Jalan Ngagel Timur, Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Sudah saya sampaikan. Semua utilitas yang ada di seluruh saluran itu agar dilihat, ada izinnya atau tidak. Itu diumumkan selama 7 hari, kalau 7 hari diumumkan tidak ada yang mengakui, ketok (putus)," tutur Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya dikutip Antara, Rabu, 19 Januari.
BACA JUGA:
Utilitas Jadi Penyebab Banjir
Eri menilai utilitas itu ditemukannya saat melakukan pengecekan saluran air di kawasan Jalan Ngagel Timur, Selasa, 18 Januari sore. Atas penemuan itu, Eri menginstruksikan jajarannya untuk segera melakukan pengecekan izin utilitas yang terpasang di dalam saluran tersebut.
Meskipun sudah memiliki izin, Eri berharap, para pemilik itu kembali menata utilitas yang kondisinya berserakan.
Eri Cahyadi juga mengatakan bahwa utilitas yang dipasang melintas di dalam saluran bisa berdampak pada kelancaran aliran air. Terlebih saat utilitas hanya dilewatkan tanpa ditempel atau dilakukan penataan, justru akan jadi penyebab menumpuknya sampah di saluran.
"Karena itu kenapa crossing saluran tidak bisa jalan, karena sampahnya berhenti di kabel-kabel (utilitas)," katanya.
Eri Minta PKL Ditata
Tak hanya permasalahan utilitas di dalam saluran, Eri juga meminta pedagang kaki lima (PKL) yang berdiri di atas saluran, juga perlu dilakukan penataan. Karenanya, dia menginstruksikan lurah dan camat agar memperhatikan hal tersebut.
"Kalau pun boleh (berdagang) ya ditata, karena bagaimanapun mereka (PKL) adalah warga Surabaya yang harus kita jaga ekonominya. Tapi jangan sampai keberadaan mereka kemudian mengganggu saluran," ujarnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga menyatakan, pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya saat ini adalah bagaimana ketika hujan turun, tidak ada genangan.
"Yang selalu saya sampaikan ke teman-teman, tantangan kita adalah ketika hujan tidak ada genangan. Kalau hujan turun ada genangan, ketika hujan reda surut, itu biasa," ujarnya.
Eri Selesaikan Genangan
Untuk mencegah genangan, Eri Cahyadi juga menggerakkan unit mobil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMKP). Mobil tersebut disiapkan sebagai langkah taktis untuk menyelesaikan genangan yang timbul.
"Karena itu ketika (pengerjaan) saluran primer belum selesai, kami gunakan mobil Dinas PMKP serta gerakkan seluruh camat dan lurah di Surabaya. Alhamdulilah ketika hujan turun, seluruh camat dan lurah turun," katanya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Wali Kota Surabaya Temukan Utilitas Berserakan di Saluran Air yang Berpotensi Bikin Genangan Saat Hujan Deras.