SURABAYA - Keluarga korban meninggal saat melakukan ritual di Pantai Payangan Kabupaten Jember, Jawa Timur mendapat santunan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Saya sampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan mendoakan semoga korban meninggal husnul khotimah," kata Gubernur di hadapan keluarga korban yang hadir di Pendapa Wahyawibawagraha Jember dilansir Antara, Senin, 14 Februari.
BACA JUGA:
Ritual di Pantai Payangan Membawa Petaka
Sebelumnya, kelompok yang menamakan diri Tunggal Jati Nusantara itu menggelar ritual di Pantai Payangan Jember. Namun ritual tersebut justru membawa petaka karena menewaskan 11 orang, dua di antaranya adalah pasangan suami istri.
"Kami hadir untuk menyampaikan santunan itu karena sebenarnya itu santunan takziah bagi keluarga korban. Karena itu kecelakaan laut maka Pemprov Jatim menyampaikan santunan takziah untuk keluarga ahli waris masing-masing sebesar Rp10 juta," katanya.
Doa dan Tahlil untuk Korban Ritual
Selain itu, Khofifah juga berpesan kepada masyarakat yang ingin hatinya tenang dapat berzikir kepada Yang Maha Kuasa dan tidak kepada yang lain.
"Kalau ingin hatinya tenang berzikir, maka mencari tempat yang aman dan ikuti para ulama-ulama, terutama di pesantren dan masjid. Jadi Insyaallah zikirnya akan khusyuk dan terpandu dalam tempat yang aman," ujarnya.
Selain memberikan santunan, Gubernur Jatim juga langsung membacakan tahlil dan doa bersama untuk mendoakan almarhum dan almarhumah yang menjadi korban dalam kegiatan ritual maut di Pantai Payangan Jember.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya rombongan Kelompok Tunggal Jati Nusantara sebanyak 24 orang termasuk sopir berangkat menuju ke Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu pada Sabtu, 12 Februari malam.
Setelah tiba di Pantai Payangan pada Minggu, 13 Februari dini hari, 20 orang menggelar ritual berendam di air laut Pantai Payangan, sedangkan empat orang lainnya terdiri dari sopir, satu balita, dan ketua kelompok Nurhasan dan satu lansia berada di atas.
Saat ritual baru berlangsung satu jam, tiba-tiba ombak besar laut selatan menerjang Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang bergandengan tangan sambil melakukan kegiatan ritual di tepi pantai.
Tim SAR menemukan peserta ritual sebanyak 11 orang meninggal dunia dan sembilan orang selamat, sedangkan empat orang yang berada di atas juga selamat, sehingga total korban selamat sebanyak 13 orang.