Dampak Perang Ukraina Rusia di Mata Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Antara)

Bagikan:

SURABAYA - Perang antara Ukraina dan Rusia menjadi sorotan dunia, termasuk Indonesia. Presiden Joko Widodo menilai, dampak perang Ukraina Rusia akan membuat tantangan ke depan makin tak terprediksi.

Hal tersebut disampaikan saat membuka Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI yang digelar pada hari ini, Selasa, 1 Maret.

Dampak Perang Ukraina Rusia

Menurut Presiden, adanya ketidakpastian global dulu disebabkan hanya karena disrupsi teknologi. Akan tetapi, hal tersebut berubah lantaran adanya perang Ukraina dan Rusia di tengah pandemi COVID-19.

"Dulunya ketidakpastian itu karena disrupsi teknologi, revolusi 4.0. Tapi ditambah lagi dengan pandemi, ditambah lagi dengan perang di Ukraina sehingga ketidakpastian global yang sudah merembet pada ketidakpastian di negara manapun di dunia ini," kata Jokowi saat membuka acara tersebut.

Hal itu berakibat pada kemunculan masalah yang sebelumnya tak pernah diduga, salah satunya berupa kelangkaan kontainer karena terganggunya perdagangan hingga naiknya harga.

"Yang dulu tidak pernah kita hitung, sekarang muncul semuanya problem-problem itu," tegas eks Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kelangkaan kontainer, dulu normal sekali, semua negara-negara mau kirim apapun, kirim apa saja bisa (karena, red) kontainernya cukup. Tapi sekarang terganggu semuanya karena perdagangan yang tidak seimbang di antara negara-negara sehingga harga kontainer naik, kalau harga kontainer naik, precostnya naik artinya apa? Harga barang juga akan ikut naik," imbuh Jokowi.

Kelangkaan Pangan

Tak hanya itu, Jokowi juga bicara soal kelangkaan pangan. Menurutnya, ada sejumlah negara yang sudah mengalami sehingga Indonesia diminta untuk terus waspada.

Berikutnya, dirinya menyinggung kenaikan inflasi yang berujung pada kenaikan semua harga. "Artinya apa, beban masyarakat dalam keinginan untuk membeli barang juga semakin naik. Di semua negara seperti itu, hati-hati," ujarnya.

Kemudian Jokowi turut menyinggung soal kelangkaan energi. Dia bilang, sebelum perang, harga naik karena langka.

Namun, kini harganya kembali naik setelah ada perang antara Ukraina dan Rusia. Sehingga, semua pihak diminta untuk mewaspadai hal ini.

"Sudah dulu sebelum perang harganya naik karena kelangkaan ditambah perang harganya naik lagi. Sekarang harga per barrel sudah di atas 100 yang sebelumnya hanya 50-60, semua negara yang namanya harga BBM naik semua, LPG naik semuanya. Hati-hati dengan ini," ungkapnya.

Kenaikan harga Produksi

Terakhir, dia menyinggung soal kenaikan harga produksi yang disebabkan karena kenaikan harga bahan baku hingga kenaikan bahan bakar.

"Ini efek berantainya seperti ini. Supaya kita ngerti betapa ketidakpastian menimbulkan tantangan-tantangan yang tidak mudah," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang dengan judul Jokowi: Perang di Ukraina Membuat Ketidakpastian Global, Ancaman Kelangkaan Pangan dan BBM.