Dinkes Madiun Temukan Ribuan Dosis Vaksin AstraZeneca Kiriman Dinkes Jatim Sudah kadaluwarsa
Ilustrasi vaksin (UNSPLASH)

Bagikan:

MADIUN - Sebanyak 2.500 dosis vaksin COVID-19 jenis AstraZeneca ditemukan sudah kadaluwarsa. Temuan tersebut ditemukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sedangkan vaksin AstraZeneca tersebut merupakan kiriman dari Dinkes Provinsi Jawa Timur.

vaksin AstraZeneca Kadaluwarsa Sejak Februari

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinkes Kabupaten Madiun, Anies Djaka menjelaskan bahwa ribuan dosis vaksin itu sudah dalam masa kedaluwarsa per tanggal 28 Februari 2022.

"Vaksin tersebut kedaluwarsa per tanggal 28 Februari dan diterima petugas UPTD Gudang Farmasi Dinkes Kabupaten Madiun pada tanggal yang sama. Vaksin tersebut jenis AstraZeneca yang merupakan kiriman dari Dinkes Provinsi Jatim," kata Anies Djaka di Madiun dikutip Antara, Selasa, 8 Maret.

Untungnya vaksin belum sempat didistribusikan ke Puskesmas untuk disuntikkan ke warga sasaran. Setelah diketahui kadaluwarsa, petugas menahan vaksin dan sementara disimpan di gudang farmasi setempat.

Stok Vaksin Masih Aman

Pihaknya tidak dapat berbuat banyak terkait temuan vaksin kedaluwarsa tersebut. Yang terpenting vaksin tersebut tidak didistribusikan sambil menunggu petunjuk selanjutnya dari Dinkes Jawa Timur dan Kemenkes RI.

Anies Djaka memastikan stok vaksin COVID-19 di Kabupaten Madiun dalam kondisi aman meski terdapat yang kedaluwarsa.

Pihaknya juga intensif mempercepat pemberian vaksin ke warga Kabupaten Madiun sebagai upaya pencegahan COVID-19 di wilayah setempat.

Capaian Vaksinasi di Madiun

Sesuai data, per Jumat tanggal 4 Maret 2022 capaian vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Madiun dosis pertama sebanyak 479.234 orang atau 80,69 persen, dosis kedua 414.026 orang (69,71 persen), dan dosis ketiga sebanyak 22.351 orang (3,76 persen)

Capaian vaksinasi itu merupakan kumulatif dari berbagai kategori sasaran. Mulai tenaga kesehatan, pelayanan publik, lanjut usia (lansia), masyarakat umum dan rentan, remaja, hingga anak-anak. Total sasaran seluruhnya mencapai 593.894 orang.