Tips Sebelum Vaksin Booster dari Dokter Spesialis Agar Aman dan Bisa Mudik dengan Tenang
Ilustrasi menerapkan tips sebelum vaksin booster (ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Tahun ini, Pemerintah membolehkan masyarakat untuk mudik lebaran. Namun, masyarakat yang berencana mudik diharap untuk mendapatkan vaksin penguat atau booster. Hal itu bahkan menjadi syarat izin mudik tahun ini. Sebelum Anda melakukan hal tersebut, ada tips sebelum vaksin booster.

Tips Sebelum Vaksin Booster dari Dokter

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi, dr. Herikurniawan Sp.PD, KP, FINASIM menyarankan agar masyarakat yang tidak dalam kondisi tubuh fit untuk tak mengikuti vaksinasi. Pasalnya, hal tersebut berpengaruh pada pembentukan antibodi.

"Badannya lagi lemas, atau lagi infeksi jangan divaksin dulu karena pembentukan antibodinya nanti tidak optimal. Ketika sudah sehat, fit baru bisa diberikan vaksin," ujar dokter Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM-FKUI).

Selain itu, orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat pada penyuntikan vaksin sebelumnya disarankan untuk tak diberikan vaksin, termasuk vaksin pneumokokus untuk terkena pnumonia.

"Kalau sebelumnya divaksin dia ada alergi berat, ya itu tidak boleh divaksin," tutur Herikurniawan dikutip dari ANTARA, 26 Maret.

Mengenal Vaksin pneumokokus

Pneumokokus sendiri penyakit yang mampu dicegah dengan vaksin, yakni dengan memasukkan bakteri yang sudah dilemahkan, disuntikkan ke tubuh, kemudian tubuh akan membentuk antibodi terhadap bakteri tersebut.

Ketika suatu saat seseorang terpapar bakteri, maka tubuh mereka sudah punya antibodi untuk melibas bakteri-bakteri tersebut. Kalaupun terinfeksi, maka bisa dicegah agar tidak terjadi suatu infeksi yang berat.

Vaksin pneumokokus tersedia dua macam yakni PCV13 dan PPSV23. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan pemberian PCV13 pada orang di atas usia 50 tahun, sementara PPSV23 pada orang dewasa berusia di atas 60 tahun masing-masing satu dosis.

"Siapa yang direkomendasikan? Yakni orang berusia di atas 50 tahun, pasien dewasa yang punya kondisi medis tertentu seperti diabetes, gagal ginjal, jemaah calon haji atau umroh, petugas kesehatan," jelas Herikurniawan.

Yang Harus Dipersiapkan

Ada sejumlah hal yang perlu disiapkan sebelum menjalani vaksinasi, yakni membawa catatan vaksin sebelumnya, bacalah terkait vaksin yang akan diterima dari sumber terpercaya dan konfirmasikan pada dokter.

Kemudian, informasikan pada dokter apabila ada riwayat alergi terhadap vaksin atau obat-obatan, pernah mengalami efek samping dari vaksin sebelumnya, atau sedang hamil dan sedang sakit.

Sesudah vaksin, terkadang ada efek samping yang bisa muncul. Menurut Herikurniawan, pada vaksin pneumokokus umumnya efek samping ringan dan bisa hilang dengan sendirinya, seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat injeksi, kadang ada demam 1-2 hari setelah vaksin, lelah, nyeri otot, nyeri sendi dan beberapa mengalami muntah dan diare.

Selain vaksinasi, pencegahan pneumonia yang tak kalah penting yakni selalu mencuci tangan sebelum menyentuh area wajah seperti hidung, mata dan mulut, lalu konsumsi makanan sehat teratur, olahraga teratur dan tidak merokok.

Artikel ini telah tayang dengan judul Ingin Vaksin Penguat Biar Bisa Mudik? Dokter Ingatkan Tubuh Harus dalam Kondisi Fit.

Selain terkait tips sebelum vaksin booster, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.