SURABAYA - Kabar baik datang dari Lumajang, Jawa Timur. Pasalnya, jembatan gantung Gladak Perak di Lumajang yang sempat hancur karena awan panas Gunung Semeru segera bisa dilewati. Masyarakat sekitar menggunakan jembatan tersebut sebagai akses jalan yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Alhamdulillah, jembatan gantung Gladak Perak sudah menyambung dan sedang uji coba lintasan," kata Bupati Lumajang dikutip Antara, Selasa, 19 April.
BACA JUGA:
Jembatan Gantung Gladak Perak Difungsikan Lagi
Jembatan tersebut diharapkan mampu difungsikan dan bisa digunakan lagi oleh masyarakat dari Kecamatan Pronojiwo menuju ke Kecamatan Candipuro atau sebaliknya.
"Mudah-mudahan tiga hari lagi bisa digunakan untuk akses ke Kecamatan Pronojiwo," ucap bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu.
Jembatan gantung yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu hanya menjadi jembatan darurat, artinya hanya digunakan sementara sebelum jembatan permanen kembali dibangun.
Jadi Jalur Ekonomi
Dalam penjelasan sebelumnya, Cak Thoriq mengatakan jembatan tersebut menjadi jalur ekonomi masyarakat di dua kecamatan yakni Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo, sehingga diharapkan jembatan gantung itu sudah bisa digunakan sebelum Idulfitri 1443 Hijriah.
Ia menjelaskan jembatan gantung tersebut hanya digunakan sebagai akses bagi kendaraan roda dua serta kendaraan darurat seperti halnya ambulans yang membawa pasien dalam kondisi darurat.
"Warga di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo agak sedikit bernafas lega karena jembatan gantung Gladak Perak ditargetkan akan rampung dan sudah bisa digunakan sebelum Lebaran," katanya.
Tuntas Sebelum Lebaran
Pemkab Lumajang sejak awal menargetkan pembangunan jembatan gantung tersebut tuntas sebelum Lebaran, sehingga bisa digunakan masyarakat sebagai akses untuk jalur mudik dan balik Lebaran 2022.
Artikel ini telah tayang dengan judul Jembatan Gantung Gladak Perak Lumajang Segera Bisa Dilintasi.
Selain terkait jembatan gantung Gladak Perak, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.