Orang Tua Gugat Anak dan Menantu karena Belum Kasih Cucu, Diminta Ganti Rugi Perawatan Rp9 Miliar
Ilustrasi cucu (Pixabay/Kelin)

Bagikan:

SURABAYA - Gugatan orang tua terhadap anaknya sendiri kembali terjadi. Kali ini gugatan dilakukan orang tua kepada anak dan menantu perempuannya sendiri karena mereka tak kunjung memberikan cucu di tahun keenam pernikahan.

Gugatan orang tua

Angka gugatannya pun cukup besar, yakni mencapai Rp9 miliar. Gugatan tersebut dilengkapi dengan rincian penyebab lengkap dengan biaya yang dikeluarkan orang tua untuk membesarkan putranya sendiri.

Orang tua tersebut bernama Sadhana dan Sanjeev Prasad, pasangan yang tinggal di Haridwar, Ittarakhand, India. Mereka mengajukan petisi bulan ini demi meminta ganti rugi sebesar 50 juta rupee atau sekitar Rp9.463.555.000 dari putra mereka yang berusia 35 tahun dan istrinya yang berusia 31.

Biaya Besarkan Anak

Dalam petisi, yang dilihat oleh CNN, pasangan itu mengklaim mereka menghabiskan sekitar 20 juta rupee India atau sekiatr Rp3.785.422.000 untuk membesarkan putra mereka, yang merupakan anak tunggal.

"Mereka membesarkannya, mendidiknya, membuatnya mampu, menjadikannya pilot, yang mahal," ujar kuasa hukum pasangan itu, Arvind Srivastava, Senin, dikutip dari CNN 18 Mei.

"Mereka melihat orang-orang di lingkungan mereka bermain dengan cucu-cucu mereka dan merasa mereka juga harus memiliki cucu."

"Mereka bilang mereka tidak menikahkan (putra dan menantunya) supaya bisa hidup sendiri. Jadi mereka bilang tahun depan, beri kami cucu atau ganti rugi," tandasnya.

Ingin Jadi Kakek dan Nenek

Srivastava mengatakan, seiring bertambahnya usia pasangan, "tidak ada yang merawat mereka," dan bahwa "semua orang tua ingin menjadi kakek-nenek suatu hari nanti."

CNN belum dapat menghubungi putra dan menantu pasangan itu, dan tidak jelas apakah mereka telah mendapatkan perwakilan hukum. Sidang prosedural untuk kasus ini dijadwalkan pada Selasa.

Menurut petisi, keluarga Prasad juga membelikan mobil untuk putra dan menantu mereka, dan membayar untuk bulan madu mereka.

Menariknya, gugatan yang menargetkan putra dan menantu perempuan ini, juga mencantumkan keluhan terhadap keluarga menantu perempuan.

Jadi Kontroversi

Meskipun gugatan semacam ini jarang terjadi, topik kewajiban keluarga telah lama menjadi kontroversi di India, di mana menjalankan garis keluarga dan merawat orang tua serta mertua yang lanjut usia, sering dianggap sebagai kewajiban berbakti.

Kadang-kadang juga merupakan kewajiban hukum: orang tua dapat mengklaim tunjangan bulanan dari anak-anak dewasa mereka di bawah undang-undang federal, yang berupaya melindungi orang tua dan warga lanjut usia yang mungkin tidak dapat mengurus diri mereka sendiri.

Sejumlah kasus terkait telah menjadi berita utama di India dalam beberapa tahun terakhir, seperti perselisihan keluarga mengenai tunjangan bulanan pada tahun 2020 yang memuncak pada seorang hakim Mahkamah Agung, yang memberi tahu anak-anak yang terlibat, "Jangan lupa, kamu adalah segalanya karena (ayahmu)."