SURABAYA - Pemerintah provinsi Jawa Timur meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (Sinta Gelis). Aplikasi tersebut jadi salah satu strategi pengentasan kemiskinan eksrem tahun 2024 di Jatim.
Pengentasan Kemiskinan Eksrem Tahun 2024 di Jatim
Strategi Jatim zero kemiskinan ekstrem dilakukan sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 4 tahun 2022
BACA JUGA:
"Kita terus diminta untuk berinovasi dalam membangun basis data yang kuat. Bukan sekedar basis data, Sinta Gelis ini adalah keterpaduan lintas sektor," ujar Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 1 Agustus.
Jadi Jawaban
Emil Dardak menjelaskan, aplikasi tersebut jadi jawaban atas kendala yang selama ini, dalam sinkronisasi data penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan dengan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Untuk diketahui, aplikasi ini memuat data by name by address berdasarkan data DTKS maupun penerima sasaran program penanggulangan kemiskinan Jatim.
"Kita berharap bahwa setiap dinas nantinya bisa terinventarisir programnya. Jangan sampai berbeda jalan, sehingga akibatnya tidak terkonsentrasikan kepada sasaran yang akan dituju. Jika nantinya ditemukan ada titik temu antar Dinas, jangan-jangan bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan," katanya.
Pengangguran Terpantau Rendah
Emil Dardak temuannya perihal angka kemiskinan tinggi namun pengangguran terpantau rendah.
"Itu menandakan bahwa sekian banyak kemiskinan bukan karena tidak bekerja, tetapi bekerja di tempat yang tidak menghasilkan. Hal semacam ini, patut menjadi PR Bersama karena bukan sekedar menyalurkan bansos," ujarnya.
Dimulai di 7 Kabupaten
Sebagai pelengkap dari Sinta Gelis, turut diluncurkan program Desa Binaan: Dharma Bhakti Nagari, yang rencananya akan dimulai di 7 kabupaten di Jawa Timur.
Dharma Bhakti Nagari adalah intervensi ekstra yang berbentuk sistem yang didesain khusus untuk mendukung percepatan penurunan angka kemiskinan yang menyeluruh, integratif dan lebih fokus pada sasaran desa tertentu yang sudah ditetapkan.
Menyasar Belasan Desa
Tahun ini Dharma Bhakti Nagari menyasar 14 desa di 7 Kabupaten sebagai pilot project, yaitu Kab. Bojonegoro, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kab. Lamongan, Kab. Jember, Kab. Pamekasan dan Kab. Probolinggo.
"Desa Binaan ini merupakan pemanfaatan Sinta Gelis. Sejalan dengan pemerintah pusat, kita harus bisa bergerak di tengah pembenahan yang lebih terstruktur, harus ada gerakan yang lebih terarah," katanya.
Kunci Program
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif TNP2K Suprayoga Hadi, menyatakan kunci dari program ini adalah konvergensi. Pemerintah pusat telah menyediakan dana yang cukup besar untuk penanggulangan kemiskinan. Maka, yang menjadi PR adalah memperbaiki data sasaran.
"Jadi melalui sinta gelis ini diharapkan bisa mengurangi exclusion error dengan sementara menggunakan data keluarga dari BKKBN," ujarnya.
Semua langkah ini memiliki harapan seluruh wilayah didukung kementerian lembaga akan keroyokan untuk mengejar target penghilangan kemiskinan ekstrem.
Program Pemerintah Pusat
Di tahun 2022, pemerintah pusat mencanangkan 212 Kab/Kota sebagai Pilot Project, 25 di antaranya berada di Jatim.
"Ini adalah upaya bersama mulai dari level Pusat, Provinsi, Kab/Kota hingga level kecamatan dan desa. Intinya kita harus terus bersinergi untuk terus mengejar target sesuai Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2022," katanya.
Artikel ini telah tayang dengan judul Luncurkan "Sinta Gelis", Strategi Jatim Target Zero Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024.
Selain terkait pengentasan kemiskinan eksrem tahun 2024 di Jatim, dapatkan informasi dan berita daerah Jawa Timur melalui VOI Jatim.