Umat Islam Indonesia Diminta Berkontribusi di Tataran Global, Ulama Inggris: Orang Indonesia Terlalu Malu atau Segan
Ilustrasi Umat Islam Indonesia (Foto: Antara)

Bagikan:

SURABAYA – Umat Islam Indonesia mendapat sorotan dari Pemuka Muslim Inggris Paul Salahuddin Armstrong. Ia bahkan mengajak Muslim di Indonesia agar lebih berani dakwah dan memberi kontribusi di kancah global.

Armstrong menilai Muslim Indonesia berperan penting untuk ikut mempromosikan pengetahuan Islam dan praktik-praktik baik lain, secara online atau saat mereka pergi ke belahan dunia lain.

BACA JUGA:


“Satu hal yang ingin saya kritik untuk orang-orang Indonesia adalah mereka terlalu malu atau segan,” kata Armstrong yang juga menjadi Direktur Pelaksana pada The Association of British Muslims dalam dialog virtual bertajuk “Islam in the UK and the Global Solidarity” pada akhir pekan, dikutip dari Antara Senin, 3 Mei.

Umat Islam Indonesia Diminta Suarakan Islam dalam Bahasa Inggris

Ia juga mendorong diaspora Muslim Indonesia yang berada di Inggris Raya untuk berfungsi sebagai jembatan dialog antara Islam dengan publik yang lebih luas.

Ia menambahkan, rasa malu dan segan itu tidak mendapat ruang dalam interaksi dan komunikasi modern.

“Karena jika kamu terlalu segan, khususnya di dunia modern, orang-orang tidak akan melihatmu. Indonesia merupakan negara dengan Muslim terbesar di dunia, yang juga ada banyak ustadz, ada banyak kiai, juga banyak orang-orang yang berpengetahuan luas. Kamu bisa mengajari apa Islam yang sebenarnya,” terangnya.

Armstrong mengungkapkan meski banyak informasi dari Muslim Indonesia dalam bahasa lokal, semisal Sunda, Jawa atau bahasa lain. Namun, penting untuk menyuarakan Islam dalam bahasa Inggris ataupun Arab agar dapat terhubung dengan banyak organisasi di seluruh dunia dan memiliki dampak yang lebih luas.

“Jika kamu ingin lebih terlihat di level internasional, kamu harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris, atau jika mau melakukan sesuatu di Timur Tengah, harus berbahasa Arab juga," kata Armstrong yang saat ini juga menjadi imam atau Muslim Chaplain di University of Birmingham.

Lulusan program International Visitor Leader Program (IVLP) tersebut juga menyampaikan pengalamannya berdialog dengan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah selama bertahun-tahun, termasuk kunjungannya ke Indonesia.

"Saya menyadari bahwa ada banyak pengetahuan, pemikiran dan praktik-praktik yang baik mengenai keberislaman di Indonesia,” tuturnya.

Selain terkait umat Islam Indonesia, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.

Terkait