SURABAYA – Program Diskotek Halal yang diadakan oleh Preston Coffee di Malang, Jawa Timur menuai sorotan. Mereka dinilai mengundang kerumunan di masa PPKM tanpa menerapkan protokol kesehatan.
Kabid Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Kota Malang Rahmat Hidayat mengatakan bahwa sejumlah pemeriksaan terhadap pengelola Preston Coffee telah dilakukan. Pengelola kafe juga terancam harus membayar denda hingga puluhan juta rupiah.
BACA JUGA:
"Kita kenakan sanksi pidana ringan, atau tipiring. Dengan ancaman hukuman maksimal tiga bulan, atau denda maksimal Rp50 juta. Itu nanti hakim yang akan menentukan," ujar Rahmat di Kota Malang, Jawa Timur, Antara, Kamis, 30 September.
Preston Coffee di Malang Akui Lakukan Pelanggaran
Rahmat menjelaskan, rencana pelaksanaan sidang tindak pidana ringan akibat melanggar ketentuan pada masa PPKM tersebut dilakukan pada 27 Oktober 2021. Jika ada perubahan waktu, pihaknya akan segera memberikan informasi.
Ia menambahkan, pihak Preston Coffee juga telah mengakui melakukan pelanggaran aturan pada masa PPKM level 3. Setidaknya, ada tiga pelanggaran yang dilakukan, yakni kerumunan, pengunjung tidak menggunakan masker, dan penyelenggaraan pentas musik.
"Jadi ada tiga pelanggaran yang diakui. Tersangka mengakui dan juga meminta maaf, tidak akan mengulangi lagi pelanggaran itu," ujarnya.
Sanksi tersebut, diberikan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020, dan Peraturan Wali Kota Malang Nomor 30 Tahun 2020, tentang Penerapan Disiplin, dan Penegakan Protokol Kesehatan.
Sebelumnya di media sosial beredar sebuah video yang menujukkan adanya kegiatan musik di dalam ruangan yang dihadiri ratusan orang. Pada video tersebut, tampak kerumunan pengunjung yang menonton pertunjukan musik dari seorang disk jockey (DJ).
Kafe yang menyelenggarakan kegiatan tersebut, berada di Jalan Terusan Soekarno Hatta Barat, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kafe tersebut menggelar pertunjukan musik setiap Selasa, Jumat, dan Sabtu.
Preston Coffee di Malang Merasa Sudah Terapkan Prokes
Sementara itu, pengelola Preston Coffee Aldino mengatakan bahwa pertunjukan musik tersebut, diklaim telah melakukan sejumlah pembatasan, dan menerapkan protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah pengunjung, 50 persen dari kapasitas maksimal 1.500 orang.
"Untuk kapasitas, misal tidak ada PPKM, bisa sampai 1.500 orang. Kemarin, ada batasannya sekitar 50 persen," katanya.
Ia juga menyatakan bahwa para pengunjung telah diminta untuk mencuci tangan, melakukan pengecekan suhu tubuh, menyediakan cairan pembersih tangan, dan mengenakan masker. Pelaksanaan pertunjukan musik itu, dilakukan mulai pukul 18.00 hingga 20.00 WIB.
Saat ini di wilayah Kota Malang tengah menerapkan PPKM level 3 dengan sejumlah penyesuaian baru. Untuk kafe, dan tempat makan, diperbolehkan beroperasi, dan pengunjung diizinkan makan di tempat, dengan sejumlah ketentuan.
Untuk restoran, kafe yang ada di dalam gedung, diizinkan beroperasi hingga pukul 21.00 WIB, dengan kapasitas maksimal 50 persen, satu meja maksimal dua orang, dengan jarak masing-masing 1,5 meter, dan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Artikel ini telah tayang dengan judul Undang DJ Gelar Pentas Musik dan Abai Prokes, Preston Coffee di Malang Diancam Denda Rp50 Juta.
Selain terkait Preston Coffee di Malang, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.