Ada Potensi COVID-19 Gelombang Ketiga di Indonesia, Gubernur Khofifah: Jangan Sampai Kendor dan Lengah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa/FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah mewanti-wanti adanya potensi lonjakan COVID-19 gelombang ketiga di Indonesia. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengimbau agar tenang dan siaga.

"Semua harus tenang dengan melakukan kesiapsiagaan yang baik," kata Khofifah di Surabaya, Rabu, 27 Oktober.

Langkah Antisipasi Kasus COVID-19 Gelombang Ketiga di Indonesia

Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya memaksimalkan layanan terbaik, terutama bagi masyarakat Jatim dan siapa pun yang berdomisili di wilayah setempat.

"Yang penting protokol kesehatan dijaga dengan baik. Jangan sampai kendor dan lengah meski saat ini penularannya sedang melandai. Terapkan prokes di mana dan kapan saja," jelasnya.

Selain itu Khofifah juga mengingatkan pentingnya percepatan vaksinasi yang menjadi salah satu ikhtiar atau usaha mengendalikan penularan COVID-19.

Pihaknya bersama Polda Jatim serta Kodam V/Brawijaya juga tak akan pernah berhenti melakukan penyisiran terhadap warga yang belum menerima suntikan vaksin.

"Termasuk bagi warga yang ber-KTP di luar Jatim, namun tinggal di Jatim. Kami terus berupaya sekaligus memastikan mereka menerima vaksin melalui cara dari pintu ke pintu," kata Khofifah.

Penyaluran Tabung Oksigen 

Di sisi lain, Gubernur Khofifah menerima bantuan 59 unit tabung oksigen dari dalam rangka penyaluran donasi kampanye nasional Grab "BERSATU untuk Indonesia".

"Kami apresiasi bentuk dukungan Grab untuk menyalurkan bantuan tabung oksigen untuk mendukung kebutuhan dari fasilitas kesehatan di Jatim. Semangat gotong royong untuk bersatu dan saling membantu sesama adalah hal yang penting di situasi saat ini," tutur dia.

Sementara itu, Director of East Indonesia, Grab Indonesia, Halim Wijaya saat menyerahkan bantuan tersebut berkomitmen untuk selalu memberikan dampak positif kepada masyarakat, terutama dalam era pandemi COVID-19.

"Kami berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah berpartisipasi dalam program Donasi Bersatu. Kami harap bantuan ini dapat membantu dan memberikan dampak berarti bagi penanganan medis dan masyarakat di Jatim," kata Halim.