SURABAYA - Dalam hidup, self reward sangat dibutuhkan. Bahkan saat ini sudah menjadi budaya populer yang dilakukan generasi milenial. Hal itu dilakukan dengan berbagai cara dan tujuan. Sayangnya banyak orang yang justri keliru melakukannya. Lalu, bagaimana cara self reward yang tepat?
Pengertian Self Reward
Self-reward adalah upaya memberi penghargaan pada diri sendiri atas kerja keras atau pencapaian yang sudah dilakukan. Banyak orang yang menganggap bahwa cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pola konsumtif yang justru membuat mereka terjebak pada gaya hidup boros.
BACA JUGA:
Salah satu cara yang kadang membuat boros adalah memberi hadiah pada diri sendiri. Hadiah berupa belanja banyak barang yang kurang fungsional seperti beli camilan favorit yang tinggi kalori, atau bahkan spa yang menguras dompet.
Self Reward dan Kebiasaan Boros
Dalam buku Better Than Before tulisan Gretchen Rubin, dilansir Psychcentral, Jumat, 3 Desember, ada banyak strategi yang bisa dilakukan untuk mengubah kebiasaan boros tersebut.
Rubin mengatakan bahwa ada studi yang menunjukkan orang yang mendapatkan sedikit penghargaan justru punya pengendalian diri yang baik. Hal ini kemudian dianggap sebagai rahasia kedewasaan, tambah Rubin, bahwa jika seseorang memberi lebih banyak akan meminta lebih banyak pula bukan?
Gaya hidup berupa memberi reward pada diri sendiri membangun dua perspektif; pertama, ada anggapan jika tidak pernah memberi hadiah pada diri sendiri maka dianggap sebagai ketabahan atau tidak pernah memanjakan dirinya sendiri.
Namun jika tidak pernah merasa kekurangan dan tetap memiliki motivasi untuk bekerja keras dengan bersikap begitu, hidupnya tetap bisa seimbang kok, kata Rubin.
Perspektif kedua, memberikan self-reward dengan hadiah namun tidak menganggapnya sebagai hadiah. Ini yang berisiko, terang Rubin. Memberikan penghargaan pada diri sendiri perlu berpijak pada pemahaman utuh mengenai pengalaman yang dilalui dan tujuan yang telah dicapai.
Self Reward Wujud Konsumerisme
Terkadang self-reward tidak dimaknai sebagai sebuah penghargaan tetapi justru aktivitas yang buta arah atau terjebak pada konsumerisme. Saran Rubin, kita semua harus berusaha untuk memiliki suatu hadiah yang sehat sehingga bisa mengisi ulang energi dengan cara yang sehat pula.
Teori pengkondisian operan dalam psikologi, dilansir JMC Academy Australia, menunjukkan bahwa kita belajar melalui hadiah dan hukuman. Ketika perilaku diikuti hasil yang menyenangkan, seseorang cenderung mengulangi perilaku tersebut. Ini disebut positive reinforcement atau penguatan positif.
Nah, dengan memberikan penghargaan pada diri sendiri atas capaian yang telah diperoleh, maka belajar untuk capaian yang lain dianggap bisa lebih efektif.
Lantas self-reward yang bagaimana yang berhasil?
Contohnya, menikmati hari libur akhir pekan, melakukan perjalanan singkat yang menyenangkan, atau dirumah menikmati hangatnya suasana keluarga. Self-reward ini merupakan cara menghargai diri sendiri secara eksternal.
Sedangkan self-reward secara internal, seperti perasaan bangga dan kepuasan karena telah menyelesaikan proyek yang sulit juga bisa dilakukan.
Uniknya, menurut studi, yang lebih efektif membuat kita belajar meraih capaian dengan lebih baik ialah dengan melakukan self-reward internal. Artinya, enggak perlu menghabiskan isi dompet terlalu banyak untuk ‘menghargai’ diri sendiri ya.