Minum Susu Hangat Atasi Insomsia, Fakta atau Mitos?

SURABAYA - Tidur malam sangat penting untuk kesehatan tubuh. Sayangnya, ada yang mengalami kesulitan untuk tidur malam atau insomnia. Ada yang percaya bahwa minum susu hangat atasi insomnia, benarkah? Ternyata, ada banyak versi terkait efektivitas susu hangat meredakan insomnia.

Penjelasan Minum Susu Hangat Atasi Insomnia

Psikolog Klinis, Michael Breus dilansir LiveScience, Rabu, 22 Desember, menjelaskan bahwa susu hangat dipercaya mengatasi insomnia karena seseorang akan langsung teringat kepada orang baik yang memberikannya pada Anda.

Selain itu, kandungan susu mampu merangsang rasa kantuk lalu kemudian tidur. Kandungan tersebut bernama triptofan, asam amino esensial yang membantu seseorang tertidur.

Menurut National Library of Medicine, efek setelah minum susu yang mengandung triptofan adalah tubuh akan merespons dengan memproduksi serotonin, dan diubah menjadi hormon tidur atau melatonin.

Biasanya, melatonin diproduksi oleh otak sebagai respons pengaturan ritme sirkadian. Di sisi lain, serotonin yang dikenal sebagai hormon bahagia menginduksi tidur dan membuat terjaga.

Makanan yang Bantu Atasi Insomnia

Makanan selain susu yang mengandung triptofan dan membantu mengatasi insomnia antara lain telur, ikan, kedelai, kacang tanah, dan daging kalkun.

Kalau secara teori, minum susu hangat yang mengandung triptofan dapat membantu kita merasakan kantuk. Ini dipicu ketika tubuh memproduksi hormon yang meningkatkan kualitas tidur. Tetapi, kenyataannya porsi triptofan yang dibutuhkan lebih besar untuk membuat seseorang bisa tidur malam hari.

Kata Breus, jika Anda minum sekitar 7,6 liter susu hangat baru bisa membuat mengantuk. Tetapi ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Karena susu mengandung lemak dan dua kali lipat kalori yang dibutuhkan setiap harinya. Artinya, bukan susu hangat yang menyebabkan bisa tidur atau mengatasi insomnia. Tetapi kandungan triptofan di dalamnya yang membantu Anda tertidur pulas.

Susu Mengandung Triptofan 

Dalam susu, bahkan, kandungan triptofan paling sedikit. Ditambah lagi kandungan tersebut harus bersaing dengan asam amino lain untuk sampai memengaruhi otak.