6 Tips Mendidik Anak Peduli Lingkungan Sejak Dini Agar Cinta Alam Sekitar
Ilustrasi tips mengajarkan peduli lingkungan pada anak (Unsplash/Janko Ferlic)

Bagikan:

SURABAYA - Mendidik anak mengenal lingkungan sudah jadi bagian dari parenting. Bahkan, mendidik anak agar peduli lingkungan sangat dianjurkan. Karena sikap peduli lingkungan tak tumbuh begitu saja saat anak dewasa. 

Seorang pemimpin pengembangan pemuda dari Kenya, Simeon Agonda dilansir Eco Parent, Selasa, 8 Februari, menilai bahwa orang tua secara kolektif bertanggung jawab untuk membina dan mengaktifkan generasi selanjutnya untuk peduli pada lingkungannya.

Mendidik Anak Cinta Lingkungan

Berdasarkan sebuah studi, anak bisa menghabiskan waktu rata-rata lebih dari 7 jam sehari di depan gawai dan layar. Sedangkan waktu bermain di luar ruangan kurang dari 20 menit.

Di saat yang sama, dalam sebuah studi lain menunjukkan bahwa berhubungan dengan alam saat tumbuh dewasa bisa mengurangi stres, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, merangsang kreativitas, membangun harga diri, dan mendorong kerja sama, kolaborasi, serta pengaturan diri.

Agar anak bisa lebih peduli lingkungan, orang tua bisa mulai mendidiknya sejak dini. Untuk melakukannya, berikut panduan yang bisa dilakukan.

1. Jelajahi kedekatan manusia dengan lingkungan

Bermain adalah cara menyenangkan untuk mengajarkan anak-anak nilai kepedulian. Salah satu cara mendidik anak adalah dengan bermain. Anda bisa mengajak anak mengerjakan proyek daur ulang ataupun pengomposan sampah organik.

Untuk memperluas pemahaman tentang kedekatan manusia dengan lingkungan, ajak anak-anak berjalan-jalan menikmati lanskap. Baik sawah, hutan, pegunungan, pantai, serta jelajahi keanekaragaman hayati di kawasan tersebut. Selain menjelajahi kedekatan manusia dengan alam, orang tua juga perlu mengajarkan bagaimana relasi sosial harus dijaga.

2. Adakan proyek sederhana

Proyek kecil-kecilan berkaitan dengan alam dan lingkungan bisa dengan medium seni. Misalnya seni lukis, menggunakan dedaunan yang menghasilkan warna alami. Bisa juga dengan menyusun kolase dari bunga-bunga yang rontok ataupun batang kering.

3. Libatkan indra di tubuhnya

Pada usia 3 tahun, Anda bisa mengajak anak-anak keluar dari rumah. Jalan-jalan sekitar rumah, menggali tanah, bermain air, berguling-guling di rumput, melompat di genangan lumpur. Banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan untuk melatih indra anak-anak setiap harinya.

Anda juga bisa melibatkan anak memiliki pengalaman positif dengan hewan setidaknya seminggu sekali. Misalnya, memperhatikan burung-burung terbang, membaca buku tentang dunia hewan, dan menyentuh hewan peliharaan seperti kucing maupun anjing.

4. Kenalkan berbagai musim

Indonesia merupakan kawasan dengan 2 musim, yaitu musim penghujan dan kemarau. Setiap musimnya memiliki karakter yang berbeda, termasuk tanaman yang berbuah dan bisa dinikmati, seperti mangga, rambutan, jambu, semangka, dan pepaya.

5. Kembangkan keterampilan luar ruangan yang lebih kompleks

Ketika anak-anak dalam rentang usia 8-11, cobalah aktivitas luar ruangan tidak menaiki kendaraan. Seperti hiking, keterampilan bertahan hidup misalnya membangun tempat berlindung, membuat api, mencari makanan liar yang edible, orienteering, astronomi, dan birding.

Setidaknya, luangkan waktu selama 5-7 jam seminggu untuk mengembangkan keterampilan ini.

6. Memperdalam hubungan dan pemahaman

Pengetahuan tentang lingkungan, termasuk makhluk hidup yang tinggal hingga masa-masa perubahan musim perlu diperdalam dan ditanamkan pemahaman tentang lingkungannya. Aktivitas yang bisa dilakukan antara lain dengan menanam, merawat, dan memanen sesuatu yang bisa dimakan.

Kenalkan juga tentang hewan-hewan di sekitar lewat suaranya, warnanya, baunya, hingga teksturnya jika memungkinkan untuk disentuh.