Berencana Beri Susu Non Dairy untuk Anak 1 Tahun? Simak Saran Ahli Lebih Dulu
Ilustrasi susu non diary untuk anak 1 tahun (Freepik/Mdjaff)

Bagikan:

SURABAYA - Memberikan susu untuk anak akan membantu menopang kebutuhan kalsium yang membantu tumbuh kembang tulang dan gigi. Namun, bagi orang tua yang berencana memberikan susu non dairy untuk anak ada baiknya memperhatikan saran ahli lebih dulu. Hal ini bagian dari proses parenting yang dilakukan para orang tua.

Susu Non Dairy untuk Anak

Anak sebelum usia 1 tahun oleh ahli atau dokter anak disarankan untuk memberikan ASI eksklusif. Lalu, bagaimana dengan anak usia lebih dari 1 tahun?

“Susu bisa menjadi pilihan sehat bagi mereka yang ingin memberikannya kepada anak-anak mereka, tetapi anak anak di atas usia 1 tahun bisa menjadi sangat sehat hanya dengan minum air putih, atau minum susu alternatif,” kata seorang dokter anak, Joel Gator, MD., dilansir Verywell Family, Selasa, 9 Agustus.

Dokter Gator menambahkan, susu nabati adalah alternatif yang baik. Susu nabati atau susu non diary bisa lebih diterima oleh anak-anak dibanding susu sapi.

Saran Ahli

Berdasarkan rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP), susu sapi atau susu kedelai bisa diberikan untuk anak-anak. Alasannya karena dalam kedua jenis susu tersebut kaya akan asam amino dan kandungan lemak. Alex Caspero, MA., RD., merekomendasikan susu non dairy yang kaya akan kalsium dan vitamin D.

“Sebagian besar susu non diary kaya kalsium dan vitamin D, bahkan lebih banyak daripada susu sapi,” tutur Caspero. Ia juga mencatat bahwa beberapa susu mengandung DHA, B12, vitamin A, dan nutrisi lain yang penting untuk pertumbuhan anak.

Sementara, kalsium selain didapat dari susu baik dairy atau non dairy, juga bisa didapat dari makanan sehari-hari. Seperti kangkung, brokoli, biji bunga matahari, dan tahini. Apabila memberikan susu non diary, Gator memberikan saran dan rekomendasi.

Pertama, cari susu alternatif yang bersih dari bahan pengawet. Tambahnya lagi, pilih yang kandungan gulanya rendah.

Rekomendasi susu non diary

Selain itu, ketika mencari susu alternatif, pilih yang terbaik. Setidaknya memiliki nilai gizi yang sebanding dengan susu sapi dalam hal kandungan protein dan kalsium. Sebagai referensi, dalam 8 ons susu sapi mengandung 8 gram protein, 300 mg kalsium, dan 3 mcg vitamin D. Lantas apa saja susu non diary yang direkomendasikan untuk anak-anak usia setelah 1 tahun? Ini daftarnya.

1.Susu kedelai

Susu kedelai kerap direkomendasikan untuk anak-anak dengan alergi susu sapi yang mengandung laktosa. Ini juga menjadi pilihan baik bagi orang tua yang mencari alternatif susu untuk alasan lain. Caspero menerangkan, jika anak Anda membutuhkan lebih banyak kalori dan protein, susu kedelai adalah pilihan terbaik. Biasanya, dalam 8 ons susu kedelai mengandung 8 gram protein, 450 mg kalsium, dan 3 mcg vitamin D.

2. Susu gandum

Susu gandum atau susu oat sangat bagus karena memiliki kandungan karbohidrat lebih tinggi. Susu gandum juga tinggi kalsium dan vitamin D. Untuk anak usia pra sekolah, Anda bisa mencari susu gandum yang tinggi lemak dan rendah gula. Susu non diary yang ini, mungkin lebih sedikit kandungan proteinnya. Tetapi lebih tinggi kandungan kalsiumnya.

3. Susu kacang

Apabila anak Anda tidak alergi kacang, susu kacang mencakup susu almond hingga susu kacang mete, susu kemiri, dan lainnya, bisa minum susu alternatif ini. Tetapi karena kalori dalam susu almond lebih rendah, tidak direkomendasikan untuk anak-anak balita dan pra sekolah yang membutuhkan kalori lebih banyak. Namun, campuran kacang mete dan almond bisa mengandung 10 gram protein, 450 mg kalsium, dan 15 mcg vitamin D.

Itulah rekomendasi susu alternatif non diary. Penting diketahui, transisi dari ASI dan/atau susu formula terjadi sekitar usia 1 tahun. AAP merekomendasikan bahwa anak usia 12-24 bulan untuk minum susu murni agar mendapatkan lemak ekstra yang mereka butuhkan dalam makanan mereka untuk meningkatkan perkembangan otak yang baik.

Transisi ke susu non diary bisa dilakukan secara bertahap, misalnya dengan mencampur beberapa susu alternatif dengan ASI atau susu formula.