SURABAYA – Candi Borobudur duduk di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pada tahun 1991, Candi Borobudur diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia. Dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra yang tercatat dalam buku-buku sejarah Nusantara.
1. Muasal nama Borobudur
Sir Thomas Stamford Rafles pernah menyebut candi yang sangat besar ini dalam buku Sejarah Pulau Jawa. Tidak diketahui dari mana muasal namanya, hanya tertulis sebagai satu situs arkeologis disebut Borobudur.
BACA JUGA:
Satu-satunya rujukan hanya ada pada Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Bangunan ini tertulis sebagai arsitektural suci umat Buddha.
Para arkeolog beranggapan nama candi ini berasal dari kata Budur yang berasal dari kata budhara berarti ‘gunung’. Sedangkan Boro dari kata Bore, desa tempat candi ini berdiri.
2. Ukuran candi yang besar
Candi Borobudur bisa disebut sebagai tempat ibadah yang megah bagi umat Buddha. Ukurannya 123 x 123 meter sehingga memiliki luas 15.129 meter persegi. Ketinggiannya saat ini mencapai 35 meter di mana tinggi aslinya 42 meter.
3. Gunadharma arsitekturnya
Tidak banyak referensi mengenai seseorang yang menjadi arsitektur Candi Borobudur, Gunadharma. Mulai dibangun sejak 770 masehi dan baru selesai sekitar 825 masehi, nama Gunadharma tidak ditemukan dalam prasasti maupun bukti sejarah lainnya. Ia dikenal lewat legenda dan cerita rakyat di sekitar bukit Menoreh.
4. Terbuat dari batuan vulkanik
Candi Borobudur dikelilingi pegunungan. Terletak di bukit Menoreh, barat daya Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Dibangun dari batuan vulkanik yang dipotong menjadi balok. Disusun vertikal maupun horisontal tanpa perekat. Ini yang menjadi teka-teki hingga saat ini, bagaimana bisa tumpukan balok tersebut solid tanpa perekat.
5. Corak relief, aksara, dan stupa
Jika dihitung jumlahnya, Candi Borobudur terdapat 2.672 relief yang terdiri dari 1212 relief dekoratif dan 1460 relief kisah. Aksaranya dipahat pada prasasti berangka tahun berdirinya.
6. Relief setiap tingkatan menggambarkan tahapan kehidupan
Jika terlihat dari jauh Candi Borobudur terlihat megah. Bahkan, candi yang dipakai ibadah setiap Waisak ini menghidupkan kawasan wisata di sekitarnya. Seperti Gereja Ayam, Punthuk Setumbu, dan puncak Bukit Menoreh.
Apabila mengitari candi, terlihat relief kisah tahapan kehidupan. Mulai dari kelahiran hingga mencapai nirwana.
Relief candi ini juga menggambarkan aktivitas masyarakat pada saat itu. Mulai dari hasil alamnya, flora, satwa, aktivitas perdagangan yang telah diteliti oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah.
7. Relief mengandung makna estetis
Relief-relief Candi Borobudur menerapkan seni rupa India. Bertatah sikap tubuh yang memiliki nilai keindahan, berwujud manusia mulia seperti pertapa, raja, wanita bangsawan, bidadari, hingga makhluk suci laksana dewa.
8. Berdiri di atas danau
Menurut W.O.J. Nieuwenkamp, seorang seniman dan arsitektur Hindu Buddha, Candi Borobudur adalah lambang dari bunga teratai yang mengapung di atas permukaan danau purba. Meski hipotesis ini masih dalam perdebatan, tetapi tisinyalir bahwa daratan tempat berdirinya candi indah ini adalah danau purba.
9. Candi Buddha terbesar di dunia
Karena ukurannya yang besar, Guinness World Records mencatat bahwa Candi Borobudur termasuk candi terbesar di dunia.
10. Menghadap matahari terbit
Untuk menikmati reliefnya, pengunjung bisa naik dari tangga utama yang menghadap ke timur. Bentuk bangunannya vernacular tradisional Nusantara. Membaca reliefnya sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina berarti ‘timur’.
Pernahkah Anda melihat relief Candi Bodobudur secara lengkap dari arah matahari terbit ke arah kiri berujung kanan dan menaiki setiap tingkatan?
Artikel ini telah tayang dengan judul Bertatah Relief dan Stupa, Berikut 10 Fakta Menarik tentang Candi Borobudur.
Selain terkait Candi Borobudur, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.