Penting Untuk Dipahami, Begini Cara Mengontrol Diri Agar Tak Berujung Pada People Pleaser
Ilustrasi (Alexander Suhorucov-Pexels)

Bagikan:

SURABAYA - Di era kemajuan teknologi dan media sosial, ada banyak gangguan kesehatan mental yang harus diwaspadai, salah satunya pemicunya adalah sifat people pleaser. Sifat ini bisa muncul dengan banyak pemicu yang bahkan mungkin tak Anda sadari.

Dilansir dari Riliv, aplikasi konsultasi psikologi dan sumber informasi kesehatan mental, people pleaser bisa muncul lantaran rendahnya kepercayaan diri yang bisa dipicu oleh banyak faktor seperti trauma. Pada kasus orang dewasa, sifat ini akan membuat mereka menuntut anaknya jadi pribadi yang sempurna.

Sayangnya people pleasing juga bisa menimbulkan rasa frustasi karena orang-orang yang memanfaatkan sifat ini tidak menyadari pengorbanan yang diberikan.

Ciri dan Cara Mencegah People Pleasing 

Anda bisa melihat people pleaser dari ciri-cirinya seperti terlalu sering meminta maaf meskipun tidak salah, memerlukan validasi dari orang lain, dan merasa bersalah setelah melakukan sesuatu. Jika Anda merasakan ciri tersebut, berikut ini cara agar bisa mulai lebih banyak memvalidasi diri sendiri dan berhenti melupakan kebahagiaan diri sendiri dan menguras banyak energi, demi pujian dari orang lain.

Jangan menerima semua ajakan

Walau sulit untuk berkata tidak, namun penting untuk menyadari kondisi diri dan mempertimbangkan, apakah memenuhi ajakan tersebut memang untuk membuat diri kita senang atau demi menyenangkan yang mengajak. Mulailah tetapkan batasan untuk mengetahui apa yang kita inginkan, suka, dan mampu.

Ketika menolak ajakan, dapat dilakukan dengan sopan dan memberi penjelasan yang jelas. Untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain, bisa diawali dengan pujian dan akhiri dengan terima kasih, seperti "Terima kasih sudah mengajak aku, sayangnya aku tidak bisa hadir, tapi lain kali beritahu aku ya."

Tak perlu minta maaf untuk tiap kejadian

Jangan meminta maaf hanya karena kamu ingin merasa lebih baik mengenai dirimu sendiri. Permintaan maaf tidak ada artinya kalau tidak sungguh-sungguh.

Validasi dan apresiasi diri Anda sendiri

Anda berharga. Perasaan Anda valid. Lakukan aktivitas yang membuat Anda merasa senang karena mencapai sesuatu. Bersenang-senanglah bersama teman-temanmu tanpa harus melakukan sesuatu untuk mereka.

Yang terpenting, nikmati kebahagiaan yang kamu rasakan tanpa merasa bersalah. Kalau kamu merasa senang, kamu tidak perlu menyenangkan orang lain.