Harga Daging Sapi di Pamekasan Terbaru: Sapi Sakit PMK Dijual Rp40 Ribu, Sapi Sehat Dijual Rp110 Ribu
Ilustrasi pedagang daging sapi di Pamekasan (Dinas Perdagangan)

Bagikan:

SURABAYA - Para pedagang daging sapi di Pamekasan, Jawa Timur menjual daging sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Para pedagang juga mematok harga daging sapi di Pamekasan yang berbeda dengan sapi sehat. Selisih keduanya pun cukup jauh.

Harga Daging Sapi di Pamekasan

Adapun penjual daging sapi PMK tersebut dilakukan di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Duko, Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan dan Pasar Pagendingan, Kecamatan Larangan.

"Daging sapi ini murah, karena berasal dari sapi sakit," ucap pedagang daging sapi asongan di Pasar Duko Timur, Pamekasan Suleha dilansir Antara, Selasa, 14 Juni.

Di Pasar Pagendingan dan Pasar Keppo, Kecamatan Larangan, Pamekasan, harga daging yang disembelih dari sapi yang sakit malah dijual antara Rp30 ribu hingga Rp35.000 per kilogram.

Demikian juga di pasar tradisional di Kota Pamekasan, seperti Pasar Kolpajung. Di pasar tersebut daging yang disembelih dari sapi yang sakit dijual terpisah dengan harga berbeda.

"Di Kolpajung sama. Kalau dari daging sapi yang sakit harganya hanya Rp40 ribu per kilogram. Kalau sapi biasa tetap Rp105 ribu hingga Rp110 ribu per kilogram," kata warga asal Kaduara Barat Robiah.

Penjualan Turun Drastis

Namun, meski harga daging murah, sejumlah pedagang daging sapi di Pasar Kolpajung, Pamekasan mengaku, penjualan daging sapi menurun drastis.

"Jangankan daging dari sapi sakit, daging dari sapi yang sehat sekarang juga tidak laku, tidak seperti dulu. Kalau dulu, mendekati Lebaran pembelian daging meningkat," kata pedagang daging pasar Kolpajung Pamekasan Haniyah.

Daging Sapi PMK Aman

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kabid Keswan) pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Pemkab Pamekasan Budi Slamet Budiharsono menjelaskan, sebenarnya daging yang dikonsumsi dari sapi yang terserang wabah penyakit mulut dan kuku itu tidak berbahaya bagi kesehatan.

"Sekarang ini banyak warga yang enggan membeli daging sapi, karena khawatir. Padahal virus yang menyerang sapi, tidak berbahaya bagi manusia, asalnya dimasak lama," kata Budi.

Sementara itu, wabah penyakit mulut dan kuku di Pamekasan kini semakin meluas.

Awal Wabah PMK

Awalnya, jenis penyakit ini hanya menyerang sapi peliharaan warga di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Kadur dan Kecamatan Larangan, namun kini sudah meluas ke semua kecamatan.

DKPPP Pemkab Pamekasan telah menerjunkan tim khusus berupa dokter hewan dan penyuluh kesehatan hewan untuk mencegah penyebaran penyakit, serta meminta bantuan polisi dan TNI untuk memberikan edukasi kepada para peternak tentang cara mengatasi penyebaran penyakit.